Aceh  

4 Tahun Jembatan Penghubung Subulussalam-Aceh Singkil Roboh dan Terabaikan

Kondisi jembatan di Desa Lae Sipola Kec. Singkohor Aceh Singkil, yang menghubungkan dengan Subulussalam dan Kec Suro. (orbitdigitaldaily.com/Saleh)

ACEHSINGKIL-Jembatan penghubung dua wilayah antara Pemko Subulussalam dengan Kabupaten Aceh Singkil pascaroboh empat tahun silam, hingga kini belum juga diperbaiki.

Informasi di lokasi, jembatan yang terletak di Desa Lae Sipola Kecamatan Singkohor Aceh Singkil telah roboh sejak 2015 silam.

Diketahui jembatan itu menghubungkan Kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil dengan Kecamatan Penanggalan Pemko Subulussalam maupun Kecamatan Suro Aceh Singkil.

Namun, akses yang melewati Desa Lae Sipola itu saat ini lumpuh.

Hanya saja, saat air sungai kecil, warga tetap nekat memaksakan kendaraannya melewati sungai tersebut.

Namun jika air sungai besar warga terpaksa melewati Kecamatan Gunung Meriah menuju Ibukota atau melewati Desa Tran D4 melalui Desa Longkip Subulussalam dengan jarak tempuh lebih jauh.

Padahal lintasan tersebut merupakan jalur terpendek dari Singkohor menuju Penanggalan, bagi masyarakat sebagai akses vital perekonomian masyarakat di sana.

“Jika jembatan itu bagus, warga Lae Sipola lebih mudah menjual hasil kebun atau peternakan mereka ke Subulussalam dan juga sebaliknya,” kata Hendri Bako salah satu mahasiswa Banda Aceh, kepada wartawan, Kamis (7/11/2019).

Ia mengatakan, pihaknya dari Ikatan Mahasiswa Singkohor Banda Aceh dan Aceh Besar menyesalkan sikap Pemkab Aceh Singkil kurang perhatian terhadap jembatan itu.

“Jembatan Desa Lae Sipola sudah 4 tahun lebih terbengkalai akibat banjir bandang 2015. Tapi kenapa sampai saat ini belum ada tindakan atau solusi untuk pembangunan kembali,” katanya.

Menurutnya Pemkab Aceh Singkil kurang perhatian terhadap daerah mereka. Padahal dalam kampanye politiknya Dulmusrid-Sazali terus menyerukan semboyan Perubahan untuk daerah ini.

“Namun perubahan itu hanya retorika saja,” ucap Hendri.

Reporter: Saleh