TANAH KARO – Permasalahan air minum di Kabupaten Karo bukanlah hal yang baru. Bertahun-tahun masyarakat pelanggan air minum mengeluhkan krisis air bersih, terutama di kota Kabanjahe.
Pemerintah Daerah (Pemda) Karo pun diminta terus melakukan upaya dan terobosan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya menyelamatkan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem milik Pemerintah Kabupaten Karo.
Menanggapi hal itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Karo (Asisten II) Drs Dapatkita Sinulingga mengatakan, saat ini Pemda Karo tengah mempersiapkan sejumlah langkah untuk menyelamatkan PDAM Tirta Malem dari keterpurukan.
Selain melanjutkan program Penyehatan PDAM Tirta Malem melalui Tim Penyehatan sesuai Surat Keputusan (SK) Bupati Karo, pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI).
“Kita sedang melakukan upaya kerjasama antara PDAM Tirta Malem dengan PERPAMSI,” ucap Asisten II ditemui orbitdigitaldaily.com di ruang kerjanya kantor Bupati Karo Kabanjahe, Rabu (19/2/2020).
Hal ini dimaksudkan, agar PERPAMSI dapat membantu pemerintah untuk mengembangkan dan memajukan pengoperasian PDAM Tirta Malem, berdasarkan pedoman dan peraturan, baik yang sudah ada maupun yang baru, dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Sedangkan untuk program penyehatan di tubuh PDAM Tirta Malem sendiri, Asisten II mengaku, sedang memperpanjang SK Tim Penyehatan yang sudah ada sebelumnya, karena SK hanya berlaku selama enam bulan saja, sehingga harus diperpanjang kembali.
“Kita lihat kemarin ada kemajuan setelah Tim Penyehatan bergerak. Terbukti, penghasilan PDAM Tirta Malem sempat naik sampai 30 persen. Saat ini sedang persiapan untuk perpanjangan SK. Mungkin minggu depan selesai, dan langsung bekerja lagi,” jelasnya.
Disamping itu, perbaikan jaringan pipa trasmisi khusunya di kota Kabanjahe akan segera dilakukan. Sudah masuk dalam tahap persiapan, untuk langsung dikerjakan di tahun 2020 ini.
Sementara, menanggapi issue akan adanya restrukturisasi di tubuh perusahaan milik daerah itu, Asisten II tak menampik. Dia menyebut, hal itu untuk merubah sistem kerja yang selama ini dirasa kurang memuaskan.
“Masih kita bahas, kemungkinan ada perubahan struktur nantinya, dan tentunya melalui Pansel (Panitia Seleksi-red),” kata Asisten II menjelaskan.
Reporter: David Kaka