Bansos Anggota DTKS Akan Dihapus Bila Tidak Diperbaiki Pada SIKS-GN

dr Rajaipan Sinurat saat sampaikan sambutannya, Porsea, Rabu (12/2/2020). (orbitdigitaldaily.com/Bernard Tampubolon)

TOBASA – Dalam rangka upaya perbaikan data kependudukan bagi rumah tangga di DTKS, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Pemkab Tobasa) melalui Dinas Sosial (Dinsos) melakukan sosialisasi dengan cara turun ke lapangan.

Seperti terlihat di Aula Balai Pertemuan Kecamatan Porsea, puluhan orang pemangku kepentingan yang berasal dari 4 kecamatan yakni Kecamatan Porsea, Siantar Narumonda, Sigumpar, dan Silaen diundang pada Rabu (12/2/2020) dalam rangka sosialisasi dimaksud.

HulmanSitorus, Wakil Bupati Tobasa dalam sambutannya menyebutkan bahwa dalam rangka mendukung upaya ketepatan sasaran pembangunan di Kabupaten Tobasa, maka perbaikan Data Kependudukan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial  (DTKS) itu harus dilaksanakan

“Pemerintah Daerah melalui Desa dan Kelurahan harus segera melakukan perbaikan data kependudukan bagi rumah tangga di DTKS yang terindifikasi tidak padan NIK dengan Data Ditjen Dukcapil Kepmendagri, data anggota rumah tangga yang belum padan NIK diantaranya juga sebagai penerima bantuan sosial,” ujar Rusti.

Sementara itu, Rajaipan Sinurat, Kepala Dinsos menyebut bahwa perbaikan data tersebut akan dilaksanakan melalui modul aplikasi perbaikan data kependudukan pada aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – next generation (SIKS-NG). “Paling lambat tanggal 20 maret 2020,” ulasnya.

Hal itu, katanya, karena data tersebut akan dikirim ke Kementerian Sosial untuk dapat ditetapkan pada bulan april 2020.

“Bagi anggota rumah tangga DTKS yang data kependudukannya tidak diperbaiki sampai dengan tanggal 20 maret 2020 akan dikeluarkan dari DTKS dan segala bantuan yang diterima akan dihentikan,” tegas Rajaipan.

Karenanya, dirinya mengharap agar semua pihak yang terkait seperti kepala desa dan operator SIKS-NG yang sudah mendapat pelatihan dapat bekerja secara sungguh sungguh dalam mensukseskan perbaikan data dimaksud.

Reporter: Bernard Tampubolon