Begini Sindiran Pedas Gubernur untuk Kades dan Camat di Batubara

Bupati Batubara Zahir bersama Wakilnya dan Ketua TP PKK Ny Maya Indriati Zahir, Dandim 0208 /As Letkol (Inf) Sri Marantika Beru, Kapolres AKBP R Simatupang, Kajari berfoto bersama Gubsu Edy Rahmayadi dan Ketua TP PKK Sumut Ny Nawal Edy Rahmayadi saat kunjungan kerja. ORBIT/M Saini

Batubara-ORBIT: Gubernur Sumatera Utara Eddy Rahmayani menilai bimtek terhadap kepala desa (kades) sama sekali tak diperlukan karena tidak bermanfaat.

“Tidak perlu lagi itu Bimtek-bimtek, apalagi sampai ke Bali, saat ditanya bimtek pun tak mengerti, gunakan dana desa itu sebaik-baiknya untuk membangun desa, bertobatlah kalian kepala desa,” tegas Gubsu Edy Rahmayadi dalam kunjungan kerjanya ke Batubara yang dipusatkan di Gedung MPH Tanjunggading, Sei Suka, Kamis (31/1/2019).

Hadir dalam acara itu Bupati Batubara Zahir, Dandim 0208 As Letkol (Inf) Sri Marantikan Beru, Kapolres Batubara AKBP Robin Simatupang, Kajari Batubara Mulyadi Sajean, Walikota Tebingtinggi Umar Junaidi Hasibuan, camat, kepala desa, PKK, Persit KCK, Bhayangkari serta OPD.

Edy menyatakan keinginannya bertemu kepala desa karena perubahan secara mendasar harus dilakukan dengan pembangunan desa. “Ibu pertiwi sekarang sedang menangis, banyak masalah mendera bangsa ini, mulai dari kemiskinan, narkoba, korupsi dan lain sebagainya, setelah saya pikir pikir gerakan yang mesti dilakukan adalah membangun desa menata kota,” sebutnya.

Gubsu memotivasi seluruh hadirin dengan menampilkan gambar kondisi Kota Surabaya yang asri, tertata dan berwarna warni dengan bunga dan kemeriahan lampu dimalam hari. Ia meyakinkan bahwa Sumatera Utara juga bisa berbuat hal yang sama bahkan melebihi keindahannya.

“Saya nanti akan datang lagi ke Batubara ini, tapi tidak akan ke kantor bupati karena kantor bupati belum ada. Saya akan tidur di kampung-kampung, untuk melihat kepala desa sudah buat apa, untuk itu sekarang kita komitmen nanti saya akan datang lagi,” tegas Edy.

Ia menceritakan bagaimana anaknya yang sulit mendapat KTP, tapi begitu diserahkan uang esoknya langsung siap. Begitu juga camat, saat mengurus berkas di camat anaknya minta uang, karena berkas tak ke luar-ke luar, setelah diberi uang langsung kelar. “Bertobatlah kalian kepala desa, camat, masuk neraka kalian nanti,” Edy mengingatkan.

Ia juga menjanjikan APBD Sumut 2020 baru bisa untuk didistribusikan ke desa-desa. Pada 2019, ini masih belum bisa karena masih membayar utang.

Di tempat yang sama Zahir menyampaikan, Batubara memiliki potensi besar pada masa mendatang, karena dikawasan Kuala Tanjung sedang dibangun proyek strategis nasional, yaitu pelabuhan internasional. Juga kawasan strategis provinsi dan Sumut Park.

“Kami berterimakasih kepada bapak gubernur yang sudah menetapkan Batubara sebagai kawasan strategis propinsi tepatnya di Kec. Limapuluh sebagai daerah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Sumut Park di kawasan Tanjungtiram,” kata Zahir.

Selain itu kata Zahir, masyarakat Batubara akan diarahkan menjadi masyarakat Industri yang kreatif inovatif dan produkti. Untuk itu kepada perangkat daerah diamanatkan untuk mematuhi tujuh perintah harian yang sudah dikeluarkan. Od-Sai