BKKBN Sumut Latih Penyuluh Promosikan Program BKB dengan Kearifan Lokal

Prof Dr Sri Milfayetty S,Psi MS Kons dari Unimed saat memberikan pelatihan kader penyuluh IT BKB Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, di Hotel Santika, Kamis (5/3/2020). (orbitdigitaldaily.com/Diva Suwanda)

MEDAN – BKKBN Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) menggelar pelatihan terhadap mitra kerja penyuluh program Bina Keluarga Balita (BKB) yang terlibat di bidang IT, di Hotel Santika sejak Kamis (5/3/2020) dan berakhir hari ini Jumat (6/3/2020).

Untuk diketahui program BKB merupakan salahsatu upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi.

Nah, yang menariknya dalam pelatihan kader penyuluh BKB kali ini, BKKBN Perwakilan Sumut kali ini memberikan pelatihan bagaimana membuat ide penyuluhan dengan mengedepankan kearifan lokal provinsi Sumut.

“Yang hadir hari ini itu mitra kerja yang terlibat dalam IT, kami membuat kegiatan ini pengembangan materi BKB sesuai dengan kearifan lokal. Apa yang akan kita buat, nah dalam dua hari ini kita laksanakan pelatihan dengan membentuk kelompok diskusi,” tutur Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarg (KSPK) Perwakilan BKKBN Sumut, Dra Lucy Destriati .

Ia menerangkan, nantinya kelompok diskusi yang ikut dalam pelatihan bertema Pengembangan dan Sosialisasi Materi Pesan Inti Promosi BKB di Tingkat Provinsi Sesuai Dengan Kearifan Lokal diharapkan menelurkan ide promosi sesuai kearifan lokal di 33 kabupaten/kota di Sumut.

“Jadi akan dibuat tiga kelompok dan masing-masing kelompok membuat ide mereka dengan kearifan lokal di Sumut dalam mempromosikan pesan BKB sesuai kearifan lokal masing-masing daerahnya. Sehingga pesan BKB ini sampai ke masyarakat bisa diterima oleh masyarakat sesuai kearifan budayanya,” tutur Lusi.

Ia berharap dengan pelatihan yang digelar dua hari ini menjadi ilmu bagi kader penyuluh di bidang IT dalam menyebarkan pesan.

“Harapan dan tujuan kita sepulang dari sini para kader mendapat ilmu untuk mempromosikan ke kader lain di daerah tentang program-program BKB sesuai kearifan lokal di Sumut. Targetnya teman-teman dari ikatan penyuluh KB dapat membantu menyebarkan informasi tentang program yang sudah dibuat melalui poster leaflet atau media sosial,” pungkasnya.

Sementara itu, Humas BKKBN Ari Armawan memaparkan secara program BKB merupakan program yang mengedukasi keluarga tentang pentingnya masa-masa emas anak sejak dilahirkan.

“Di program BKB ini kita memberikan pemahaman kepada keluarga, ibu dan ayah soal pentingnya pola pengasuhan yang benar di masa-masa golden age, 1000 hari pertama sejak anak dilahirkan. Tujuannya adalah untuk menciptakan seorang anak itu menjadi generasi emas nantinya,” sebut Ari.

Ia mengatakan dalam program BKB, BKKBN mencoba memberikan ilmu dan pemahaman kepada keluarga dalam mendidikan balita.

“Dalam program BKB ini orangtua kita berikan keterampilan dan pemahaman pengasuhan. Semisal kita mengedukasi perlunya bonding (ikatan) antara anak dan orangtuanya. Kemudian, memberikan asupan makanan yang bergizi bagi si anak, sehingga program BKB ini memang sangat penting,” pungkas Ari. (Diva Suwanda)