Medan  

BPODT: Terlibatnya Masyarakat Kunci Suksesnya Wisata Danau Toba

Direktur BOPDT Arie Prasetyo. (orbitdigitladaily.com/Diva Suwanda)

MEDAN-Keseriusan pemerintah dalam mengembangkan destinasi super prioritas, dalam hal ini Danau Toba bakal melibatkan masyarakat setempat.

Dimulai sejak 2015, mulai dari pembangunan infrastruktur aksesibilitas yang memang menjadi key success factor dari kebanyakan destinasi, hingga homestay desa wisata, pengembangan nomadic tourism, dan digital tourism terus dipacu.

Melalui Perpres 49 Tahun 2016, Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) kemudian mengelola Lahan Zona Otorita dan berkoordinasi dengan delapan kabupaten di sekitarnya.

Diketahui akses kini sudah mumpuni, pengembangan Bandara Internasional Silangit di Tapanuli Utara (Taput), Jalan Tol Medan-Parapat, Jalan Lingkar Samosir, pelabuhan dan kapal penyeberangan sudah mendukung.

Selain pengembangan infrastruktur, kata Arie, pihaknya kini menggenjot pengembangan SDM. Ini menjadi amanah dan perhatian pemerintah.

Di tahun 2019 saja, BOPDT menyelenggarakan beberapa kegiatan pengembangan SDM. Seperti pelatihan active citizen di The Kaldera yang diselenggarakan oleh BOPDT bekerjasama dengan British Council. Atau pelatihan kuliner Kementerian Pariwisata untuk pelaku kuliner di Pantai Bulbul, Balige.

“Tahun 2018-2019 kami juga menyelenggarakan program pelatihan setara D1 selama 1 tahun ke Bandung dan Bali bagi siswa lulusan SMA di Kawasan Danau Toba,” kata Direktur BOPDT Arie Prasetyo kepada orbitdigitaldaily.com, Rabu (9/10/2019) kemarin.

BOPDT, kata Arie, berkomitmen mengembangkan keterampilan masyarakat.Melalui sosialisasi sadar wisata dan pelatihan-pelatihan masyarakat.

BOPDT juga melakukan pendekatan melalui tokoh adat, agama dan tokoh masyarakat. Tujuannya, untuk mendengarkan masukan-masukan guna kemajuan desa di sekitar kawasan.

“Kami ingin pengembangan pariwisata di Danau Toba menjadi milik masyarakat yang memang harus dilibatkan. BOPDT siap bersinergi demi kemajuan pengembangan destinasi super prioritas Danau Toba,“ tutup Arie di sela-sela acara pesta adat Napuran Tiar yang digelar bersama masyarakat di The Kaldera itu.

Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, sebelum membangun destinasi, masyarakat harus dirangkul terlebih dahulu.

Sebab, merekalah nanti yang akan bersinggungan dengan sektor pariwisata.

“Pariwisata itu menyejahterakan. Langsung dirasakan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan pertama yang harua dilakukan adalah masyarakat. Beri mereka pemahaman. Rangkul dan libatkan mereka,” tutur mantan Dirut PT Telkom itu. (Diva Suwanda)