Ragam  

Dari Hobi Menjadi Profesi, Ini Kisah Muhammad Adriansyah Nasution

Muhammad Adriansyah Nasution seorang fotografer profesional dari Kota Medan. (Foto/Ist)

MEDAN | Muhammad Adriansyah Nasution, yang akrab dipanggil Aak, adalah seorang fotografer profesional yang berasal dari Medan, Sumatera Utara. Awalnya, fotografi hanya menjadi hobi baginya, tetapi sekarang telah menjadi profesi yang ia tekuni. Aak telah berhasil meniti karir sebagai seorang Fotografer Profesional dan bergabung sebagai salah satu tim fotografer di sebuah Vendor Fotografer ternama di Aceh.

Sejak masih bersekolah di Sekolah Dasar, Aak telah memiliki minat dan hobinya dalam dunia fotografi. Ia sangat tertarik dan antusias terhadap segala hal yang berhubungan dengan fotografi. Ketertarikan Aak terhadap fotografi ini berkembang karena sering melihat ayahnya, yang akrab dipanggil Abah, mengambil gambar.

Dengan ketertarikan yang besar terhadap fotografi, Aak sering kali diminta untuk mengambil dokumentasi setiap kegiatan yang diadakan oleh sekolahnya saat ia masih bersekolah di SMA. Meskipun menggunakan peralatan yang sederhana, Aak dengan antusias memanfaatkan perangkat yang tersedia untuk mengabadikan momen-momen tersebut dalam bentuk foto maupun video.

Sebagai seorang siswa SMA, Aak sangat aktif dalam kegiatan sekolah dan menjadi salah satu yang terdepan dalam mengambil tanggung jawab untuk mendokumentasikan setiap kegiatan. Dengan keahliannya dalam fotografi, ia mampu menghasilkan dokumentasi yang berkualitas meskipun dengan peralatan yang terbatas. Hal ini menunjukkan dedikasi dan bakat alaminya dalam dunia fotografi, yang kemudian membantunya memperdalam kemampuan dan mengasah keterampilannya di bidang ini.

Saat pandemi COVID-19 melanda, Aak mulai memanfaatkan waktunya dengan belajar menggunakan kamera profesional, meskipun ia harus meminjam peralatan dari teman-temannya. Meskipun terbatas dengan perangkat yang tersedia, semangat Aak untuk terus belajar dan berkembang dalam dunia fotografi tidak pernah surut.

Dalam situasi yang membatasi akses ke peralatan dan sumber daya, Aak tetap gigih dan tidak menyerah untuk mengejar minat dan bakatnya dalam fotografi. Dengan memanfaatkan kesempatan yang ada, ia mempelajari teknik-teknik fotografi yang lebih lanjut serta mendalami penggunaan kamera profesional dengan sungguh-sungguh.

Tindakan Aak ini mencerminkan ketekunan dan semangatnya dalam mengembangkan diri di bidang fotografi, meskipun dihadapkan pada tantangan dan keterbatasan yang tidak terduga. Dengan tekad yang kuat, Aak terus berusaha untuk mengasah keterampilannya dan menjadi lebih mahir dalam menggunakan peralatan fotografi yang lebih canggih, sehingga dapat menghasilkan karya-karya yang semakin mengesankan.

Setelah lulus SMA, Aak memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Sebaliknya, ia memilih untuk memperdalam hobi fotografinya. Meskipun tidak mengikuti pendidikan formal, Aak memutuskan untuk mengejar minatnya tersebut dengan cara yang berbeda. Ia belajar secara otodidak dari teman-temannya yang berprofesi sebagai fotografer profesional.

Dengan tekad yang kuat, Aak mulai mempelajari segala hal yang berkaitan dengan fotografi pernikahan. Ia memahami bahwa memotret sebuah pernikahan bukanlah hanya sekadar menektombol kamera, tetapi juga tentang menangkap momen-momen berharga dan mengabadikannya dengan indah. Aak belajar tentang teknik-teknik komposisi, pencahayaan, serta cara-cara untuk mengarahkan dan mengatur subjek agar hasil fotonya menjadi maksimal.

Dengan semakin bertambahnya pengetahuannya, Aak mulai mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam beberapa proyek fotografi pernikahan. Teman-temannya yang mengetahui bakat dan dedikasi Aak dalam bidang fotografi memberinya kesempatan untuk berkolaborasi dalam mengerjakan proyek-proyek tersebut. Mulai dari menjadi asisten fotografer hingga akhirnya mendapatkan tanggung jawab sebagai fotografer utama dalam beberapa pernikahan.

Selain bertemu dengan teman-teman fotografer, Aak juga beruntung bertemu dengan orang-orang
yang bergerak di dunia digital seperti selebgram dan konten kreator. Mereka memberikan dorongan dan peluang bagi Aak untuk meningkatkan keterampilan fotografi dan videografinya. Seiring perjalanan karirnya, Aak diajak untuk bergabung dengan mereka dalam perjalanan ke
Jakarta.

Di Jakarta, Aak mendapat kesempatan langka untuk memperdalam keterampilannya dalam bidang
fotografi dan videografi. Ia diajak untuk ikut serta dalam proses syuting untuk video.com dan juga
Global TV bersama teman-teman selebgram dan konten kreator tersebut. Dalam kesempatan ini,
Aak diberikan kepercayaan untuk menggunakan peralatan fotografi dan videografi yang dimiliki
oleh mereka, termasuk kamera dan MacBook.

Dengan fasilitas tersebut, Aak dapat mempraktikkan langsung semua yang telah dipelajarinya
dalam fotografi dan videografi. Ia belajar bagaimana mengatur komposisi, menangkap momenmomen yang berkesan, dan mengedit hasil-hasil tersebut menggunakan perangkat lunak yang tersedia. Pengalaman ini memberikan Aak wawasan yang lebih luas dalam industri kreatif dan membantu memperkaya portofolio serta keterampilannya dalam bidang fotografi dan videografi.

Setelah kembali dari Jakarta, Aak kembali diundang oleh teman-teman fotografer wedding untuk
terlibat dalam proyek-proyek fotografi pernikahan. Aak dengan antusias kembali menjalani
rutinitasnya sebagai fotografer wedding, memotret momen-momen indah dalam setiap pernikahan
yang ia tangani.

Tidak lama setelah itu, Abah memperkenalkan Aak kepada seorang Youtuber komedi terkenal
bernama Atok Labu. Atok Labu mengundang Aak untuk bergabung dengannya sebagai videografer. Aak dengan senang hati menerima tawaran tersebut dan mulai bekerja bersama Atok Labu. Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Aak dan Atok Labu semakin erat, bahkan Atok Labu memperlakukan Aak seperti anak sendiri. Disamping menjadi videografer, Aak juga mengerjakan endors-an dan berperan sebagai talent. Semuanya menggunakan alat dari team Atok Labu.

Setelah menghabiskan 8 bulan yang berharga bekerja sebagai videografer bersama Atok Labu, Aak memutuskan untuk kembali ke Aceh dan mengejar mimpinya menjadi seorang fotografer profesional. Aak berkomitmen untuk fokus sepenuhnya dalam mengasah keterampilan fotografinya.

Di Aceh, semangat Aak tidak mengendur dalam upaya untuk terus meningkatkan kemampuan fotografinya. Ia menghabiskan waktu untuk belajar kembali tentang berbagai aspek fotografi, mulai dari teknik komposisi pemotretan yang lebih baik, pemahaman tentang pewarnaan yang memperindah hasil foto, hingga menggali pengetahuan baru dalam bidang fotografi lainnya. Selama di Aceh, Aak juga berkesempatan untuk bergabung dengan salah satu vendor fotografi terkemuka di daerah tersebut, yaitu Dandi Potret. Menariknya, pemilik Dandi Potret adalah sepupu dari Aak sendiri. Bergabung dengan Dandi Potret memberikan Aak kesempatan untuk mendapatkan pengalaman praktis yang berharga dalam dunia fotografi profesional.

Dalam lingkungan kerja yang mendukung dan bersama dengan mentor yang berpengalaman seperti pemilik Dandi Potret, Aak dapat terus belajar dan mengembangkan keterampilan fotografinya. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan Aak kesempatan untuk mengasah keterampilan teknisnya, tetapi juga membantu memperluas jaringan profesionalnya di industri fotografi Aceh. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Aak siap menghadapi tantangan dan menjelajahi dunia fotografi profesional dengan penuh semangat dan dedikasi.

Jika kamu ingin memulai, mulailah dengan perlahan, pelajari sedikit demi sedikit sampai kamu bener-bener paham apa yang seharusnya kamu pahami. Gunakan dulu apa yang kamu punya, pahami tiap fungsi dan dan fitur yang bisa kamu manfaatkan. Fokuslah seperti lensa yang sudah mengunci fokusnya pada satu titik, jangan biarkan hal buruk melintasi dan membunuhmu untuk terus maju dan berkarya. Jangan dulu pikirkan soal uang, tapi pikirkan bagaimana kamu bisa menghasilkan karya yang berkualitas yang nantinya tak ternilai harganya. Alat itu hanya mempermudah kerja, sejatinya skill lah yang lebih kamu butuhkan agar tidak manja pada kecanggihan alat yang memudahkan dengan cara instan. Jangan pernah puas dengan hasilmu, lihatlah mereka yang mempunyai hasil yang lebih bagus dan jadikan motivasi bagi dirimu, tetap semangat, tunduk seperti padi, jangan dengarkan ocehan, terima setiap kritikan dan saran, jangan pernah menyerah (Aak).

Penulis adalah Siti Ainun Arsy, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University