Diduga Langgar ADRT, Struktur Pengurus Pordasi Karo Harus Dievaluasi

Peternak dan pemilik kuda Berastagi diabadikan usai memberikan keterangan di Berastagi Karo. (orbitdigitaldaily.com/David)

KARO – Merasa tidak dilibatkan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) dalam pemilihan pengurus Persatuan Olah Raga Berkuda Indonesia (Pordasi) periode 2019-2023, sejumlah pemilik dan peternak kuda di Berastagi, Karo, meminta struktur kepengurusan Pordasi yang baru dibentuk, segera dievaluasi sebelum pelantikan Januari 2020 mendatang.

Permintaan dalam bentuk pernyataan para pemilik dan peternak kuda Berastagi ini dilakukan agar kepengurusan Pordasi Kabupaten Karo melakukan pemilihan ulang kembali.

Hal ini disampaikan perwakilan pemilik dan peternak kuda Berastagi, diantaranya M Baik Syaputra Tarigan, Komando Tarigan, Supratman Surbakti,  Nando Piher Purba dan puluhan pendukungnya kepada orbitdigitaldaily.com, Selasa (15/10) di Berastagi.

Selain merasa keberatan atas kepengurusan yang sudah di sahkan Pengprov Pordasi Sumut, mereka juga menyebut, di dalam kepengurusan yang baru terlihat diisi sejumlah joki kuda dan beberapa orang yang diduga tidak memahami tentang perkudaan dan perkembangan kuda Berastagi. 

Begitupun dalam Muscab yang dilakukan kepengurusan yang baru ini, mereka mengaku tidak pernah dilibatkan bahkan tidak diberitahu. “Hal ini sudah melanggar aturan ADRT organisasi,” tegas Komando Tarigan.

Menurutnya, bila mereka tidak terlibat, Pordasi Karo dikhawatirkan bubar dan tidak mendukung penunjang pariwisata, terutama olahraga berkuda di beberapa daerah.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Karo Robert Billy Perangin-angin yang dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku, sempat didatangi para pemilik dan peternak kuda Berastagi, menolak kepengurusan Pordasi Karo yang baru.

Robert menyebut, dirinya akan mendukung langkah dan harapan mereka. Sebab dirinya juga merasa tidak pernah mengetahui dan secara tiba-tiba namanya sudah dilibatkan sebagai ketua harian. Meski tidak melanggar aturan yang menyangkut kedinasan sebagai ASN.

“Namun sebaiknya kepengurusan yang baru ini bisa berkodinasi dengan melibatkan seluruh pemilik dan peternak kuda di Berastagi,” ucap Robert.

Lanjut Robert, dengan demikian Pordasi Karo kedepan dapat membuat suatu terobosan yang bisa membanggakan Kab. Karo di dalam event-event yang melibatkan kuda Berastagi.

Menyikapi pernyataan para pemilik dan peternak kuda Berastagi untuk dilakukan pemilihan ulang kepengurusan Pordasi Karo, Robert menyarankan agar segera melaporkan situasi ini ke Pordasi Provsu melalui surat, disertai alasan dilakukan pemilihan ulang.

“Dengan begitu, Pengprov Pordasi Sumut bisa melakukan peninjauan kembali sebelum waktu pelantikan dilakukan,” tambahnya lagi.  

Reporter: David