Palas-ORBIT: Dokter dan tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Sibuhuan mogok kerja, Rabu (15/5). Hal itu mengakibatkan ruang Poliklinik yang biasanya ramai melayani pasien sepi.
Menurut keterangan yang dihimpun di lapangan, para pengunjuk rasa yang terdiri dari dokter, staf, dan perawat baik Aparatur Sipin Negara (ASN) maupun non ASN, bahwa mereka mendapat perlakuan tidak wajar dari dari pimpinan RSUD Sibuhuan.
Karena di satu sisi mereka dituntut bekerja dan memberikan pelayanan yang baik, sementara hak-hak mereka seperti diabaikan.
Seperti kata Benny Lubis mengungkapkan Bahwa mereka melakukan aksi mogok kerja karena merasa diperlakukan tidak wajar sebagai petugas dan tenaga medis.
Hal itu sesuai pengakuan dr Faisal tenaga Medis Spesialis mata kepada wartawan, Seperti honor jasa BPJS dan umum mulai dari Agustus sampai sekarang belum dibayarkan, baik untuk perawat dan petugas kebersihan.
Pantauan dilapangan, dalam aksi mogok itu mereka menuliskan berbagai tuntutan dan keberatan yang dituliskan di karton yang dipajang di depan ruang IGD sebagai salah bentuk aksi.
Diantaranya termasuk, pihak RSUD membayarkan honor tim Akreditasi n 2017-2018, pihak manajemen membayarkan jasa medis perawat dan petugas seluruh karyawan dari Januari 2018-sampai sekarang.
Pimpinan RSUD diminta membayarkan jasa BPJS dari Juli 2018, pihak RSUD agar melengkapi obat-obatan dan BHP agar pelayanan rumah sakit tidak terpuruk seperti setahun terakhir ini. Sekaligus meminta kepada Bupati agar mengganti kepala RSUD Sibuhuan.
Akibat aksi mogok kerja tersebut pelayanan di ruang poli sepi, dan pasien rawat inap pun terganggu, namun pelayanan ruang UGD dan ruang beroperasi tetap aktif.
Menurut keterangan bidang kepegawaian dan SDM, RSUD Sibuhuan memiliki 444 personil, 96 ASN, termasuk 6 dokter umum, 4 dokter gigi dan 6 dojter spesialis, 4 orang Apoteker, teknisi 2 orang, 28 perawat, 17 orang bidan, serta 23 tenaga kesehatan lainnya.
Kemudian 348 non ASN, di antaranya 11 dokter, 198 tenaga kesehatan, 53 tenaga kebersihan, 53 tenaga kebersihan, 32 personil security, 22 orang teknisi, 50 tenaga administrasi dan satu orang supir.
Kepala RSUD Sibuhuan saat dihubungi wartawan mengatakan, pengunjuk rasa yang melakukan aksi mogok itu termasuk petugas yang kurang aktif menjalankan tugas.
“Sedang menyangkut jasa BPJS yang belum dibayarkan memang diakuinya belum dibayarkan. Memang pihak BPJS telah membayarkan sampai Januari 2019, dan sekarang sedang proses pencairan,” katanya. Od-Fir