MEDAN – Posisi dr Ria Telaumbanua sebagai Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Sumut mulai dipersoalkan banyak pihak. Bahkan Ria Telaumbanua beberapa waktu lalu didemo mahasiswa karena pengangkatannya sebagai Kepala Pariwisata Sumut dianggap tak lazim.
Latar belakang akademisi Ria yang berprofesi sebagai dokter dinilai salah kaprah untuk mengurus Dinas Pariwisata Sumut.
Direktur Sumut Institute, Oesril Limbong MSi mengungkapkan tuntutan yang disuarakan mahasiswa sebagai kaum intelektual dinilainya sangat wajar.
“Ungkapan the right man and right place (tempatkan orang yang tepat pada tempatnya) sudah sepantasnya dilakukan oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi,” ujar Limbong , Senin(30/9/2019).
Maka dari itu kata Oesril , jika Gubsu ingin mengakselarasikan program pusat dan daerah terhadap capaian devisa dari sektor Pariwisata maka seorang kadis Pariwisata minimal memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang pariwisata.
“Dokter kok diangkat jadi Kadis Pariwasata ? Ini saja tukang batu disuruh ngobati orang, apa kata dunia? Pemikiran sesederhana ini masak nggak bisa diterjemahkan Gubsu. Aneh sekali kan,” sindir Limbong.
Ia pun meminta DPRD Sumut untuk segera mempertanyakan kebijakan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengangkat Ria Telaumbanua sebagai Kadis Pariwisata Pemprov Sumut.
“Kita minta DPRD Sumut yang baru dilantik menggunakan hak perogratifnya untuk mempertanyakan hal tersebut kepada Gubsu,” tegas Osriel
Sebab menurutnya, program prioritas Jokowi menargetkan sektor pariwisata dapat mendongkrak devisa dari kunjungan turis baik lokal mau pun mancanegera harus bisa mencapai target pada tahun 2020.
“Jokowi sudah mencanangkan pembangunan inprastruktur secara nasional untuk mendukung kepariwisataan. Untuk kawasan danau toba mencapai Rp 2.1 T dan Sail nias sekitar Rp 33 miliar. Sayang sekali Edy justeru mengangkat orang yang bukan berkompeten di bidangnya, ” ungkap Limbong.
Menanggapi hal tersebut saat dikonfirmasi orbitdigitaldaily, Senin(30/9/2019), Kadis Pariwisata Sumut, Ria tak banyak bicara. Ia hanya melempar persoalaan itu ke Gubsu Edy Rahmayadi
“Mohon ditanyakan ke Pak Gubernur. Saya hanya staf yang menjalankan amanah sebaik mungkin,” ujarnya singkat lewat pesan Whatsap.
Hal yang sama juga diungkapkan Kabiro Humas Provsu Hendra Siregar. Ia menjelaskan bahwa penempatan Ria sebagai kepala dinas parawisata sudah melalui pertimbangan yang matang.
“Benar ibu Ria merupakan seorang dokter tetapi perlu kita pahami seorang kepala dinas memiliki peran mengatur dan pengambil kebijakan. Sampai hari ini kinerja ibu ria juga sudah cukup baik seperti pelaksanaan Sail Nias yang berjalan sukses dan Sumut terpilih sebagai tuan rumah pameran wisata tingkat asia,” kata Hendra .
Reporter : Toni Hutagalung