TAPUT – Hujan deras pada Kamis malam (13/2/2020) membuat Dyk penahan, fondasi, dan badan jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) longsor.
Jembatan Darurat, penghubung Desa Lobusiregar II dan Desa Sitabotabo, Kecamatan Siborongborong daerah Kabupaten Tapanuli Utara, terbentang di atas Sungai Simokmok.
Jembatan Darurat yang dibangun puluhan tahun lalu, sepanjang 15 meter dengan lebar 4 meter tersebut, sebagian fondasi, Dyk penahan yang menopang jembatan dapat membahayakan keselamatan mayarakat saat melalui jembatan ini. Warga Desa Lobusiregar II pemilik kendaraan roda empat yang hendak menuju pusat Kecamatan Siborongborong, terpaksa memutar arah mencari jalan lain untuk menyeberang sungai. Selain harus menempuh jarak lebih lama, juga jarak tempuh dari Dusun Parsuratan semakin bertambah jauh.
“Sebelumnya, warga Dusun Banjar Silom, Dusun Parsuratan hanya butuh waktu sepuluh menit dan jari tempuh 3 Km menuju pekan Siborongborong. Tetapi akibat longsornya jalan penghubung ini, kami harus menghabiskan waktu tiga puluh menit dengan jarak tempuh bertambah menjadi sekitar 12 Km,” ujar Gunawan Siahaan kepada Orbit, Minggu (16/2/2020).
Tempat terpisah, warga Desa Lobusiregar II Sahap Siahaan yang tinggal dekat lokasi kejadian mengatakan, bahwa hari Kamis sore, (13/2/2020) hujan deras terjadi hingga larut malam.
“Hingga Kamis sore, jembatan penghubung masih belum mengalami longsor dan masyarakat masih banyak yang lalu lalang melewati jembatan tersebut. Namun, pada Sabtu pagi, (15/2/2020), baru saya ketahui, Ucap Sahap Siahaan.
“Kami berharap, pemerintah atau Dinas terkait segera memperbaiki dan dibuat lebih kuat. Pasalnya, jembatan tersebut adalah jembatan penghubung Desa Lobusiregar II dengan Desa Sitabotabo. Selain itu, jembatan yang longsor ini, dapat mengganggu kelancaran transportasi menuju pusat kota Kecamatan Siborongborong,” katanya senada berharap ada segera penanganan yang serius.
Terkait adanya peristiwa jembatan longsor di wilayah Desa Lobusiregar II, Kepala Desa Sahata Siahaan saat dikonfirmasi via telefon selulernya, Minggu (16/2/2020) membenarkan peristiwa adanya jembatan longsor.
“Secara laporan di grup WatsApp, telah melaporkan peristiwa adanya jembatan lonsor. Selanjutnya besok pagi, Senin (17/2/2020), akan membuat laporan tertulis ke Kecamatan Siborong-borong dan juga Dinas Bencana Alam kabupaten Tapanuli Utara (Taput),” ujar Kades Lobusiregar II kepada Orbit.
Reporter : Juliber Silitonga