Dijelaskan Edy Rahmayadi, beberapa cara dilakukan dalam pemilihan Dirut PDAM Tritanadi yang dimulai dari asesmen yang dilaksanakan akademisi USU. Dari 25 orang disaring menjadi 10 orang. Berjalan tiga minggu asesmen kemudian disaring lagi menjadi 2 orang. Dari penentuan itu, menurut Edy Rahmayadi, Kabir Bedi dinilai yang terbaik dan teratas.
“Konsolidasi pembenahan organisasi pastinya ini yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh Kabir. Kemudian yang perlu kita lihat adalah progres perencanaan yang terbaik, penganggaran yang terbaik, pelaksanaannya yang terbaik, kemudian pendapatan daerah karena PDAM adalah perusahaan,” katanya.
Sementara Direktur Utama PDAM Tirtanadi Kabir Bedi usai dilantik mengatakan, secara bertahap akan melaksanakan pembangunan instalasi baru untuk memenuhi kebutuhan ideal masyarakat. Mengenai finansial, ia akan berkoordinasi lagi dengan Pemprov Sumut dan jalur alternatif lain dengan membentuk tim untuk mengevaluasi dan mencari alternatif pembiayaan yang menguntungkan bagi seluruh pihak.
“Kalau kita perhatikan entity business, setiap entitas bisnis tersebut harus mendapatkan profit. Kedepan akan dibicarakan lebih lanjut untuk melaksanakan pengembangan instalasi melalui peminjaman-peminjaman dari institusi keuangan,” ucap Kabir.
Tindakan yang dilakukan selanjutnya, dijelaskannya yakni menurunkan tingkat kebocoran air. Kemudian menyinkronisasikan antara program daerah dengan program nasional. Saat ini, menurut Kabir, PDAM Tirtandai fokus dalam mengejar ketersediaan air sebesar 12.000 liter per detik untuk memenuhi 460.000 pelanggan yang ada di Sumut.cr-03