LANGKAT | Di hari Pendidikan Nasional sejumlah guru honorer di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menggelar aksi di depan pintu pagar Kantor Bupati Langkat, pada Kamis (2/5/2024) siang.
Mereka mendesak Pejabat Bupati Langkat H. M Faisal Hasrimy segera menyampaikan hasil investigas PPPK guru 2023 yang dijanjikan 14 hari kerja yang dilakukan Pemkab Langkat.
“Kami ingin tau hasil investigasi yang sudah dibuat oleh Pj Bupati Langkat. Karena beliau mengatakan, sebelum lebaran itu dirinya berjanji akan membentuk tim investigasi dari penerimaan PPPK Guru tahun 2023,” ucap kordinator aksi Irwansyah, kepada wartawan.
Sambung kordinator aksi, sampai saat ini 14 hari kerja, maka kami kemari lagi. Disatu sisi, kami mendapat berita dari beberapa media, Ombudsman membenarkan bahwasannya Langkat melakukan maladministrasi di seleksi penerimaan PPPK guru 2023 di Kabupaten Langkat.
“Kami meminta Pj Bupati Langkat menjelaskan tindaklanjut Pemkab Langkat terkait maladministrasi di rekrutmen PPPK guru 2023. Sesuai laporan akhir hasil pemeriksaan (LAHP) Ombusmand Sumut,” pinta Irwansyah dan sejumah guru yang melakukan aksi saat itu.
Dengan dikawal ketat Satpol-PP dan aparat kepolisian, labih lanjut, Irwansyah menyampaikan tentang pemecatan sepihak guru honorer oleh kepala sekolah dasar (SD) 050666 Lubuk Dalam di Kabupaten Langkat di forum besar.
Ia pun mempertanyakan hal pemecatan itu kepihak kepala sekolah, dan kepala sekolah beralasan pemecatan itu dikarenkan ikut aksi terkiat dugaan kecurang seleksi PPPK 2023.
“Sementara aksi ini meminta hak kami. Sesuai undang-undang, masyarakat boleh memberikan aspirasi di muka umum. Tapi kenapa memeberikan aspirasi kokbmalah dipecat,” kesal irawansyah.
Disaat berjalannya aksi menyampaikan orasi tersebut, Musti, SE, M.Si selaku Asisten Adm Umum mendatangi para aksi guru honorer dan menyampaikan bahwa Pj Bupati Langkat tidak ada ditempat.
“Sebaiknya buat janji dulu, kemungkinan senin depan kalau mau bertemu. Pak Pj Bupati diluar kota, dihari ini 2 Mei hari Pendidikan harus dihadiri. Jika ingin bertemu pak Pj coba komunikasi dengan protokoler,” ucap Asisten Adm umum saat itu.
Pascaaksi, Irwansyah pun mengaku merasa kecewa dikarekan tidak bertemu dengan Pj Bupati. Ia pun meminta agar kepala sekolah dipecat dan memperkerjakan kembali guru honorer seperti semula.
Reporter : Teguh