MEDAN | Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tarutung mendukung transformasi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung menjadi Universitas Kristen Negeri (UKN). Transformasi adalah harga mati dan harus diperjuangan.
Ketua GMKI Cabang Tarutung Belaster Bolas Tua Purba mengatakan tranformasi IAKN adalah impian masyarakat Tapanuli Utara. Sebab, sejak berdiri 5 Oktober 1945 lalu hingga lahirnya Kabupaten Dairi, Toba, Samosir dan Kabupaten Humbang Hasundutan belum ada universitas negeri.
Pernyataan sikap agen perubahan itu disampaikan BPC GMKI Cabang Tarutung saat audensi dengan Rektor IAKN Tarutung Prof Dr Albier Siagian MSi di ruang kerja Rektor IAKN Tarutung, Senin 19 Agustus 2024.
Bolas Tua Purba menegaskan komitmen mendukung transformasi IAKN Tarutung menuju Universitas Kristen Negeri (UKN) lantaran GMKI Cabang Tarutung memiliki tiga medan layan yakni; Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Sebab, ruang bagi kader GMKI mengolah intelektualitas sebagai bagian dari masyarakat
Menurutnya, mengambil peran di lingkungan kampus adalah bagian pelayanan bagi civitas sesuai Tri Matra GMKI. Tentunya sebagai kader GMKI harus mampu menjadi garam dan terang dunia melalui pikiran, perkataan dan perbuatan.
“Kehadiran perguruan tinggi negeri di bumi Tapanuli Utara merupakan kerinduan lama yang dinantikna masyarakat. Hadirnya kampus negeri akan memajukan dunia pendidikan dan perekonomian masyarakat” kata Belaster Bolas Tua Purba, ketua GMKI Cabang Tarutung masa bakti 2023-2025.
Hal senada disampaikan Goklas Nababan selaku sekretaris GMKI Cabang Tarutung bahwa Universitas Kristen Negeri (UKN) Tarutung adalah jawaban doa dan harapan karena selama ini banyak putra – putri daerah tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Sementara, tahun 2045 mendatang merupakan generasi emas bangsa Indonesia. Tentu generasi muda harus mempersiapkan daya saing tinggi, kompeten dan berkualitas karena Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-8 dunia (berdasarkan PDB riil).
Rektor IAKN Tarutung Prof Dr Albiner Siagian M.Si menyampaikan transformasi IAKN Tarutung menjadi UKN sudah sangat matang. Kemudian, telah memenuhi syarat ketentuan Peraturan Menteri Agama Nomor : 13 Tahun 2024 tentang Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.
Selain itu sambung Profesor Albiner Siagian, pihaknya juga telah mempersiapkan proposal alih status IAKN menjadi UKN ke Kementerian Agama justeru disambut baik pemerintah pusat.
“Kami sudah mempersiapkan alih status IAKN menjadi UKN, termasuk analisis kebutuhan masyarakat. Saat ini, dukungan terus mengalir karena kehadiran universitas diyakini akan meningkatkan pembangunan suatu daerah”kata Prof Dr Albiner Siagian.
Sebelumnya, Albiner Siagian secara tegas menentang keinginan Bupati Taput, Nikson Nababan mengubah IAKN menjadi Uiversitas Tapanuli Raya (Untara) karena akan melupakan sejarah berdirinya IAKN Tarutung
Sebab, IAKN Tarutung memiliki nilai sejarah perjuangan dari Pendidikan Guru Agama Kristen Protestan (PGAKP), Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan-Pendidikan Agama Kristen (LPTK-PAK), Akademi Pendidikan Guru Agama Kristen Protestan Negeri (APGAKPN), Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) hingga Institut Agama Kristen Negeri (IAKN)
Albiner Siagian menilai transformasi IAKN Tarutung menjadi universitas umum merupakan tindakan kesewenang-wenangan dan bukan tugasnya bupati tetapi ruang lingkup Kementerian Agama. Dan pencatutan nama IAKN tanpa konfirmasi langsung dengan pihak IAKN maupun Dirjen Bimas Kristen.
Di sisi lain, Nikson Nababan dalam kampanye politiknya periode kedua menjabat bupati akan mendirikan universitas negeri sebagai solusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, tetapi upaya itu kandas hingga masa jabatan berakhir pertengahan tahun 2024 hanya cuap – cuap.
Reporter : Toni Hutagalung