Hanya Untuk Sewa Gedung, Makan dan Minum Anggaran 4 RTK Gayo Lues Rp1,9 M?

Gedung Dinkes Kabupaten Gayo Lues. (orbitdigitaldaily.com/Putra)

GAYOLUES – Aparat penegak hukum agaknya perlu menyelidiki penggunaan anggaran Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gayo Lues Tahun 2018 senilai Rp1,9 miliar.

Soalnya, anggaran itu hanya digulirkan untuk penyewaan empat unit RTK dengan jumlah pasien yang boleh dibilang tak banyak.

Tentu akan ada surplus yang begitu besar bila dana Rp1,9 miliar itu dialokasikan untuk keperluan empat RTK dalam satu tahun anggaran Dinkes Pemkab Gayo Lues.

Sekaitan hal ini Kadinkes Gayo Lues, Purnama Abadi melalui Kabid PSDK, Salihin didampingi Erna selaku pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) memberi jawaban.

Dikonfirmasi orbitdigitaldaily.com, ia menyebut biaya menyewa rumah atau ruko per-unitnya untuk dijadikan RTK bervariasi.

Seperti Aceh Tenggara katanya, pertahun rumah atau Ruko yang disewa dibanderol Rp30 juta per tahun, Blangkejeren Gayo Lues ada yang Rp25 juta dan ada juga yang Rp30 juta per tahun.

“Dikontrak seperti itu, kan ada kontraknya. Itu yang kami sewa isinya lengkap ada peralatan dapur, ruang tamu, tempat tidur dan kasur juga ada, anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” katanya, Rabu (18/3/2020) di ruang kerja Kepala Dinas.

Saat ditanya berapa ruko/rumah yang dikontrak tahun 2018 untuk RTK di Gayo Lues, ia menjelaskan pada tahun itu, pihaknya benar menyediakan empat unit rumah/ruko untuk RTK.

Keempat RTK itu yang tersebar di Blangkejeren Gayo Lues tiga unit Aceh Tenggara satu unit.

“Yang kita kontrak ruko tapi ada juga yang rumah pribadi semi permanen, bahkan ada hotel yang dijadikan ruko,” jelasnya.

Terungkap dan diamini Salihin, ketika ditanya berapa pasien yang menginap pada RTK Blangkejeren Gayo Lues dan Aceh Tenggara tahun 2018 lalu, ia mengaku pasien menginap tergolong minim.

Dalihnya, kondisi tersebut dikarenakan tidak adanya dokter spesialis yang ditempatkan di RTK.

Bahkan pasien yang berkunjung hanya puluhan saja.

“Kebanyakan pasien hanya singgah di RTK Blangkejeren dan meminta rujukan ke Aceh Tengah, kita ada buku tamunya, terus kita mintai foto copy KK dan KTP-nya juga,” jelasnya.

Jika ada pasien yang menginap, tambahnya, pihaknya akan memberikan makan minum, menyiapkan P3K dan menyediakan tranportasi antar jemput untuk pasien serta alat oksigen jika diperlukan.

Tapi ada masalah lain, Dinkes Gayo Lues tidak menyediakan obat-obatan untuk pasien yang menginap saat menunggu melahirkan selain obat P3K.

Salihin beralasan dana senilai Rp1,9 miliar itu tidak berlebih, malahan kurang.

“Obat-obatan tidak kita sediakan karenakan uang tidak ada. Cuman kalau ada keperluan mendadak seperti P3K ada kita sediakan,” ujarnya.

Reporter: Putra