Tarutung-ORBIT: Sejumlah pedagang kaki lima jenis warung makan nasi korban penertiban oleh Pemkab Taput pada Januari silam, datangi kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Tapanuli Utara, Rabu (20/3/2019) sekira pukul 13.55 WIB.
Dengan berteriak histeris, dua ibu ini mengaku pedagang tuntut barang mereka bernilai puluhan juta rupiah agar dikembalikan pihak Sat Pol PP.
Ketiga pedagang itu antara lain Mannaida Sihombing, Mega boru Sihombing dan Otto Royandi L Tobing (26). Ketiga pedagang itu mengaku warga jalan Tarutung Simpang Sitiotio Desa Sitabotabo Dolok Kecamatan Siborongborong, Taput, Sumut.
Mannaida Sihombing salah satu korban pemilik barang, mengatakan, dari bulan Januari 2019 lalu peralatan dapur di warung nasi miliknya ditahan tanpa dipulangkan.
“Saat penertiban makanan yang saya masak sepérti ayam ini, diangkat dan ini bukti terlihat sudah jadi rangka tulang-tulang ayam,” ungkap Mannaida Sihombing yang mengaku masih kerabat Bupati Nikson Nababan.
Nilai kerugian materil akibat penertiban diperkirakannya mencapai 10 juta rupiah. Itu pun sebut Mannaida, alat tenda harus dipesan di Medan.
Kisahnya, bahwa aparat yang turun ke terminal dalam penertiban kala itu tanpa pakai nurani. Dengan bukti makanan siap saji dalam wadah panci Stainless masih sisakan bangkai seperti tulang ikan dan ayam.
“Yang sudah masak pun makanan diangkat, sadis kali pemerintah ini. Saya tidak takut dan saya bersedia diperiksa polisi, saat penertiban makanan yang saya masak sepérti ayam ini, diangkat dan ini bukti terlihat sudah jadi rangka tulang-tulang ayam,” ungkap Mannaida Sihombing yang mengaku masih kerabat Bupati Nikson Nababan.
Dia keberatan sikap Kadis Satpol PP yang tidak memulangkan barang sitaan yang dibawa ke kantor Satpol PP pada hal sudah berulangkali dikonfirmasi agar dipulangkan.
“Rencana melapor ke polisi ada pak akan tetapi atas pertimbangan kekeluargaan maka saya tunda,” kata Mannaida.
Ketika Orbitdigitaldaily.com minta tanggapan dari Sekretaris Satpol PP Tapanuli Utara, marga Sitompul, tidak bersedia memberi komentar.
Dia mengaku tidak mengetahui kronologis penyitaan dan beralasan dia sedang sakit. “Saya tidak tahu persoalan itu lae, jangan saudara rekam saya,” tolak Sitompul yang diketahui selaku PPID kepada wartawan Orbitdigitaldaily.com di ruangan tempat pedagang ribut minta pertanggungjawaban Sat Pol PP Taput, Rabu (20/3/2019)
Sementara Rudi Sitorus SSos setelah berulangkali dihubungi lewat telepon selulernya, terdengar nada masuk namun tidak bersedia memgangkat HPnya.
Dan sampai berita ini tayang di redaksi pejabat yang kerap masuk media massa itu akibat beragam persoalan yang membelitnya belum berhasil diklarifikasi Orbitdigitaldaily.com. Od-Jum