ACEH SELATAN | Ketua Tim Sukses (Timses) Pemenangan calon Bupati/Wakil Bupati Aceh Selatan, H Darmansah S.Pd MM – Sudirman (IDAMAN) Zamzami ST MAP, pasangan nomor urut satu,
menyebutkan siap singkirkan kepentingan kelompok dan golongan.
Disebutkan, H Darmansah itu sudah berpengalaman dan teruji di birokrasi pemerintah, dua tahun menjadi Pj bupati Abdya mengunduh 38 penghargaan.
Secara tegas disampaikan Ketua Tim Pemenangan IDAMAN yang juga Sekretaris DPW Partai NasDem Provinsi Aceh, pasangan nomor urut satu bukan sekedar mengobral janji.
Masyarakat Aceh Selatan sudah cerdas dan berminat terjadi perubahan demi kemajuan, bukan sekedar rencanai, imbuhnya.
Berbicara konsep, program, visi-misi, etos kerja, pelayanan dan perhatian kemasyarakatan sudah tidak asing dan memang kerja sehari-hari.
Sisi nilai plus, calon wakil bupati (Sudirman) juga mengantongi pengalaman sebagai mantan anggota DPRK serta eks kombatan GAM yang setia kepada perjuangan.
Calon bupati Aceh Selatan pasangan IDAMAN awal meniti karir, Darmansah mengabdi sebagai tenaga fungsional guru sekolah dasar (SD) di Ladang Baro, Meukek Aceh Selatan selama 12 tahun.
Setelah menekuni tugas sebagai tenaga kependidikan, kemudian Darmansah dipromosikan dalam jabatan struktural pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Selatan, semasa bupati Ir. H. Machsalmina Ali, MM.
“Berselang beberapa tahun mengenyam tugas, ia hijrah ke Pemko Subulussalam. Tidak semudah membalik telapak tangan, di Subulussalam dia diangkat menjadi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kota Subulussalam (TMT) 13 Oktober 2009,” papar Zamzami mengutip perjalanan karir birokrasi Darmansah.
Selanjutnya, dilantik menjadi menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Kota Subulussalam (TMT) 3 Oktober 2012 sebelum hijrah ke Pemerintah Provinsi Aceh.
Berhasrat mengoleksi pengalaman kerja selaku ASN, dengan semangat baru Darmansah terbang ke Provinsi Aceh.
Mengawali baktinya Pemerintah Provinsi, Darmansah dipercaya mengemban amanah dan dilantik menjadi Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh tahun 2013-2016.
Posisi Puncak
Putra kelahiran Gampong Ujung Karang, Kecamatan Sawang, 23 September 1969 yang menjalin rumah tangga dengan gadis Ladang Teungoh, Kecamatan Pasie Raja itu kembali dimutasi oleh pimpinan untuk menduduki Kabid Pendidikan Luar Biasa dan Luar Sekolah pada Dinas Pendidikan Aceh sejak 23 Juni 2016.
Roda karir terus berputar, Darmansah dimutasi sebagai Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan pada Disdik Aceh pada 24 Januari 2017. Neraca jabatan yang dijalani melukiskan kualitas dan integritas yang tinggi dalam membangun Aceh.
Belum juga senyap, Darmansah kembali meniti buih dan diangkat menjadi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh semasa Gubernur Irwandi Yusuf tahun 2018.
Selepas itu, dilantik sebagai Staf Ahli Gubernur bidang Keistimewaan dan Hubungan Luar Negeri.
Memikul jabatan staf Ahli, Darmansah bersama delegasi Aceh berkesempatan terbang ke Republik Turni, sebuah negara sistem presidensial di Kawasan Eurasia dalam rangka Kerjasama Energi terbaru.
Manik-manik karir kian bersemayam dan bersinar, saat menjabat Kepala Sekretariat Majelis Adat Aceh (MAA) Provinsi Aceh, ASN berpangkat Pembina Utama Madya (Golongan IV/d) ini dipercayakan Kementerian Dalam Negeri dan dilantik oleh Gubernur Aceh, Achmad Marzuki sebagai Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Selama dua tahun ia memimpin Abdya, mengisi masa transisi dengan berakhirnya jabatan bupati/wakil bupati definitif Akmal Ibrahim SH/Muslizar MT, SP pada Sabtu, 13 Agustus 2022.
Saat menjadi Pj bupati Abdya, alur jabatan Darmansah belum berakhir di pemerintah Aceh, dari Kepala Sekretariat MAA dimutasi menjadi Kepala Sekretariat Badan Reintegrasi Aceh (BRA) oleh Pj Gubernur Bustami Hamzah.
“Sebagai Pj bupati Abdya, Darmansah terus menjalin koneksi dengan pemerintah pusat, baik sejumlah Kementerian maupun para investor, petinggi-petinggi partai politik serta anggota DPR-RI. Tentunya, kehadiran Darmansah sebagai calon bupati tidak diragukan lagi kemampuannya,” imbuh Zamzami.
Dalam perjalanan waktu, saat posisi puncak menjabat Pj bupati Abdya, sejumlah tokoh masyarakat, ulama dan pemuda dari berbagai kecamatan silih berganti menjumpai Darmansah untuk mengajak maju sebagai kandidat bupati Aceh Selatan.
Menjelang masa jabatan Pj bupati Abdya akan berakhir pada tahun kedua, akhirnya Darmansah rela mengundurkan diri dari kursi Pj bupati Abdya dan menanggalkan jabatan eselon II di Pemerintah Aceh, sekaligus pensiunan dini dari Aparatur Sipil Negara (ASN) aktif.
Darmansah ikhlas dan merelakan diri hilang segala-galanya untuk pulang ke kampung halaman dan maju sebagai calon bupati berpasangan Sudirman. Niatnya, apabila Allah berkehendak dan terpilih menjadi bupati/wakil bupati Aceh Selatan, ia akan mengerahkan segenap kemampuan, jiwa dan raga berjuang bersama-sama rakyat untuk mewujudkan perubahan dengan kemajuan, pungkas Zamzami.
Reporter : YUNARDI.M.IS