JAKARTA |
Kementerian Dalam Negri (Kemendagri) melalui Sekretaris Jenderal Tomsi Tohir memberi teguran kepada kepala-kepala daerah yang inflasinya tinggi. Salah satunya adalah Provisni Sumatera Utara (Sumut) yang dipimpin Bobby Nasution.
“Bapak ibu sekalian, inflasi 5,32% dalam suatu provinsi (Sumut) itu sudah terasa perubahan harganya bagi masyarakat. Kami mohon menjadi perhatian para Gubernur, khususnya 10 provinsi tertinggi,” tegur Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (6/10/2025).
Tomsi bahkan membandingkan, Sumut dengan Papua Pegunungan. Ia paham kondisi medan di Papua Pegunungan turut menghambat distribusi. Namun, provinsi itu ternyata masih sanggup mencatatkan angka inflasi lebih rendah yakni 3,55%.
“Bapak ibu sekalian, kami mohon cek kembali ini, cek kembali, perhatikan, berusaha sekeras-kerasnya! Dari daftar-daftar itu masih terlihat ada Kabupaten/Kota yang berharap anugerah Tuhan yang Maha Esa saja, usahanya tidak maksimal,” sindir Tomsi.
Dikatakannya juga, bagi kepala daerah, kalau umpamanya dinas-dinasnya tidak bergerak, mungkin selayaknya untuk dievaluasi. Kita bekerja di sini setiap minggu meluangkan waktu tiga jam untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Berbuat yang terbaik supaya barang-barang, terutama yang kita konsumsi sehari-hari itu terjangkau dan tidak mengalami kenaikan yang tinggi.
Sementara, Gubernur Sumatra Utara (Gubsu) Bobby Nasution buka suara usai ditegur Kemendagri karena inflasi di daerahnya menjadi yang tertinggi se-Indonesia.
Tercatat, September 2025 inflasi Sumut mencapai 5,32% secara tahunan (year on year/yoy).
Usai ditegur, Bobby mengatakan, pihaknya akan berupaya menurunkan inflasi, salah satunya bekerja sama dengan daerah lain untuk menjaga ketersediaan pasokan dan harga pangan.
“(Inflasi) iya kita turunkan, kita upaya turunkan. Kita dekati sama beberapa daerah. (Strateginya) itu kan volatile food ya, pertama dari volatile food. Kita sudah kerja sama dengan beberapa daerah untuk beberapa komoditi, termasuk cabai merah,” kata Bobby ketika di Kementerian Keuangan Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
Selain itu, Bobby menyebutkan, Gerakan Pangan Murah akan terus dilakukan. Langkah ini diharapkan dapat membuat inflasi terkendali dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumut. (detikFinance/OM-02)







