Kabanjahe-ORBIT: Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabanjahe mengeluhkan terhentinya distribusi air bersih ke rumah-rumah mereka di Desa Ajijahe, Kecamatan Tigapanah, dan Desa Batukarang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo.
Kondisi ini menurut warga sudah dialami selama beberapa bulan terakhir ini. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari mereka harus membeli air dari penjual dan sumur bor yang ada.
“Kami harus membeli air bersih Rp 1000/jeriken untuk masak dan mandi serta mencuci. Karena air dari PDAM Kabanjahe sudah beberapa bulan terakhir ini terhenti,” ucap Santo Milala (45) warga Ajijahe kepada Orbitdigitaldaily.com.
Menurut Santo didampingi warga lainnya, selama ini kebutuhan air bersih di desa Ajijahe bergantung kepada pasokan air dari PDAM Tirta Malem Kabanjahe. Dengan terhentinya pasokan air ini, mereka sangat kelimpungan sulit mendapatkan air bersih.
Mereka berharap pihak PDAM Kabanjahe segera menormalkan pasokan air tersebut karena hal ini sangat merugikan bagi mereka.
Terpisah, Direktur PDAM Tirta Malem Kabanjahe Arvino Hamsyari ST yang dikonfirmasi Orbitdigitaldaily.com bersama Jefri Ginting dari LSM Kibar, Selasa (22/1/2019) di kantornya Jalan Jamin Ginting Kabanjahe mengaku, pasokan air bersih kepada sebagian pelanggan terutama yang ada di Desa Ajijahe terhenti.
Kondisi ini menurutnya terjadi akibat rusaknya pipa distribusi sepanjang Laumelas Cinur dan Laumelas Ujung Aji. Pipa yang ada di lokasi tersebut terlepas akibat terjangan banjir air sungai. Karena letak pipa yang ada dilokasi itu sebagian hanya terletak begitu saja dan ada juga yang crossing melintas sungai.
Ketika air sungai besar terutama pada musim penghujan, pipa tersebut tidak dapat menahan terjangan air sehingga terlepas dibawa arus. Namun pun demikian, Arvino berjanji dalam tujuh hari kedepan kondisinya sudah akan normal kembali untuk Desa Ajijahe.
“Saya sudah memerintahkan anggota ke lokasi hari ini. Mudah-mudahan dapat segera teratasi. Kita akan mengupayakan secepatnya, paling lama dalam tujuh hari kerja atau awal bulan Februari besok sudah lancar kembali,” jelas Arvino.
Sementara untuk Desa Batukarang Arvino menjelaskaan, terhentinya pasokan air akibat faktor alam. Mata air Lau Naga yang selama ini dijadikan sumber pemasok air ke desa tersebut kering.
“Untuk mata air Lau Naga sudah sulit diupayakan perbaikannya, karena memang mata airnya yang sudah kering. Mungkin karena faktor erupsi Gunung Sinabung. Tapi kita sudah membuat perencanaan untuk berpindah ke lokasi mata air di Lau Borus yaitu mata air Lau Pinang,” jelas Arvino.
Dijelaskannya, untuk mata air Lau Pinang sudah selesai disurvei dan sudah dianggarkan di APBD Tahun Anggaran 2019. Pembebasan lahan untuk jalur penanaman pipa pun sudah hampir rampung, tinggal beberapa saja pemilik tanah yang belum bisa dihubungi.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai dikerjakan. Kami menyerahkan pengerjaannya kepada Dinas PUPR Karo,” tambahnya.
Mengatasi berbagai persoalan pendistribusian air bersih, Arvino mengaku masih banyak kekurangan baik itu dalam hal sarana dan prasarana juga tenaga ahli. Namun pihaknya berjanji akan terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh pelanggan PDAM Tirta Malem Kabanjahe. Od-Vid