MEDAN – Pascamenyerahnya Direktur Utama (Dirut) PTPN3 Dolly Pulungan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berkembang kabar kantor PTPN3 di Jalan Sei Batanghari disambangi KPK.
Informasi tersebut berkembang cepat di kalangan awak media.
Menurut informasi yang berkembang, tim KPK turun ke kantor PTPN3 guna menggeledah dan mencari berkas sekaitan OTT yang juga menyeret Direktur Pemasaran PTPN3 I Kadek Kertha Laksana soal suap distribusi gula.
Namun, ketika orbitdigitaldaily.com datang ke kantor tersebut, kantor tersebut tampak hening.
Kabar penggeledahan oleh tim KPK itu agaknya tak benar.
Tak nampak suasana sibuk petugas keamanan melakukan penjagaan untuk memantau tamu yang datang kala memang ada penggeladahan KPK.
Salahseorang petugas keamanandi Kantor PTPN3 Wilayah Sumut, Hendrik menyebut tempat yang ia jaga itu merupakan kantor wilayah yang membidangi sawit dan karet.
Kantor itu bukan tempatnya petinggi-petinggi PTPN3 berada..
“Tidak ada yang berwenang untuk memberikan penjelasan terkait itu. Ini yang disini kan bidang karet dan sawit. Sementara yang terlibat kasus itu soal gula. Direktur, Humas, Direksi semua berada di Jakarta. Disini hanya pengawas perkebunan saja,” katanya dihadapan wartawan.
Memang sejak informasi itu berkembang, Rabu (4/9/2019) pagi, Kantor PTPN 3 Jalan Sei Batanghari diramaikan awak media.
Sempat terjadi ketegangan ketika petugas mengatakan tidak ada penggeledahan di sana. .
“Kita tidak menghalang-halangi, hanya saja tidak ada pejabat yang berwenang memberikan keterangan terkait itu disini. Semua yang terlibat itu berada di Jakarta,” jelas Hendrik.
Untuk diketahui, KPK telah menetapkan tiga tersangka terkait kasus itu. Pemberi suap adalah Direktur PT Fajar Mulia Transindo, Pieko Nyotosetiadi (PNO). Sementara dua tersangka lain adalah Dirut PTPN3 Dolly Pulungan Direktur Pemasaran PTPN3 I Kadek Kertha Laksana. (*)
