BALIGE -Pembukaan pagelaran Karnaval Pesona Danau Toba (KPDT) Tahun 2019 Jumat (13/9/2019) kemarin dan yang juga merupakan karnaval keempat kalinya diselimuti kabut asap.
Amatan di lapangan, seluruh bagian wilayah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) tampak dipenuhi kabut asap, di pegunungan dan di Danau Toba.
Guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bagi kesehatan, terlebih saat pelaksanaan Karnaval, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tobasa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tobasa membagikan masker.
Herbert Pasaribu, Kepala BPBD Tobasa ketika dikonfirmasi terlait kabut asap itu menerangkan bahwa dalam rangka antisipasi atas peningkatan kabut asap di Kabupaten Toba Samosir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan aksi bagi bagi masker di jalan, yang diperuntukkan untuk seluruh masyarakat luas.
“Hal ini dilakukan dalam mengantisipasi polusi udara yg sudah makin meningkat, akibat asap yang kian bertambah yang bisa menjadi penyebab infeksi saluran pernapasan,” jelasnya.
Menurutnya, timbulnya kabut asap ini diperkirakan kiriman asap dari daerah lain, seperti Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Tapanuli Utara (Taput), Tapanuli Tengah (Tapteng), Labuhan Batu, dan juga daerah lain yang mana kemaren diperkirakan mencapai 20 titik hotspot di sumatera utara.
“Selain itu juga terjadinya karhutla di Propinsi Riau dan Jambi yang sampai saat ini kabarnya belum juga teratasi,” pungkas Herbert.
Pantauan di sekitar pusat kegiatan KPDT ke-4 di Bundaran Balige seputar Tugu Jend. D.I. Panjaitan, puluhan personil BPBD Tobasa membagikan ribuan helai masker bagi para warga yang lewat.
“Wah, hari pertama KPDT 2019 ini diwarnai serangan kabut asap, keindahan Danau Toba tak terlihat lagi,” gerutu marga Siregar asal Medan yang hendak berwisata ke Pantai Pasir Putih bersama keluarga.
Reporter: Bernard Tampubolon