Medan  

Kawasan Kumuh Perkotaan di Karo Capai 133 Hektar

KARO-Lokakarya program kota tanpa kumuh (Kotaku) Kabupaten Karo tahun 2019, menjadi bagian dari salahsatu perwujudan dari komitmen pemerintah untuk penanganan kawasan kumuh.

“Jadikanlah lokakarya ini menjadi pemahaman strategi dan wawasan menjadi tanpa  kota kumuh, ini harus jadi persepsi kita semua. Jangan hanya fokus kepada yang tidak bermanfaat, tapi bermanfaatlah bagi masyarakat,” ungkap Bupati Karo Terkelin Brahmana saat memberi arahan Lokakarya Program Kotaku tahun 2019, di Hotel Rudang Berastagi, Rabu (23/10/2019).

Menurutnya, pelaksanaan program Kotaku dilaksanakan sebagai upaya untuk membangun platform kolaborasi antara pemerintah, masyarakat.

“Kendati demikian, program Kotaku berbasis masyarakat dapat menjembatani dan bersinergikan komitmen dari berbagai pihak mendorong, menciptakan pemukiman yang layak,” ujarnya.

Untuk itu, tahun berikutnya, tahun 2020 program Kotaku dapat memfokuskan pada bidang Drainase. “Selama ini, kita tahu dan terlihat di sudut-sudut kota, di Karo sering mengalami kebanjiran, akibat dari penataan drainase kurang baik,” katanya.  

Sementara itu, Kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi, Msi mengatakan kawasan kumuh perkotaan di Karo mencapai 133,00 hektar. Kawasan ini tersebar di sembilan kelurahan Kecamatan Kabanjahe dan Berastagi.

Sampai Tahun 2018, Pemerintah Kab, Karo berhasil menurunkan kawasan kumuh Seluas 111,59 Ha (83,80%)

“Untuk mencapai angka  0 (Nol) Ha permukiman kumuh maka pada tahun 2019 Kab. Karo, sesuai data  harus  dapat menurunkan luas kawasan kumuh, sisanya sebesar 21,47 HA (16.20%),” pungkasnya.

Reporter: Daniel Manik