Medan  

Kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR di Wilayah Perbatasan Sumbar-Sumut Sukses

Kaper BKKBN Dr Munawar Ibrahim SKp MPH saat menghadiri kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR di wilayah perbatasan antara Provinsi Sumbar-Sumut di Pasaman. (Foto/Ist)

PASAMAN | Kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di wilayah perbatasan antara Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara berlangsung sukses di Pasaman. Acara ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperluas akses pelayanan KB (Keluarga Berencana) di wilayah-wilayah khusus yang sulit dijangkau, demi mendukung program nasional dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Selasa, (10/9/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Pasaman, Sabar AS, S.Ag., M.Si yang menyambut hangat seluruh peserta serta menyampaikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan yang terlibat dalam acara ini.

“Kami berharap, melalui kegiatan ini, semakin banyak keluarga di Pasaman yang mendapatkan akses layanan KB berkualitas. Hal ini akan berdampak positif dalam pengendalian pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Kaper BKKBN Prov Sumut, Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp., MPH saat menyampaikan sambutannya. (Foto/Ist)

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp., MPH, yang menegaskan pentingnya pelayanan KB di daerah perbatasan untuk menurunkan angka kelahiran (TFR) dan mencegah stunting.

“Kami berharap program ini dapat menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengendalian jumlah penduduk,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat, Fatmawati, ST, M.Eng., juga turut hadir dan menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas provinsi dalam mewujudkan target nasional.

“Capaian pelayanan KB di wilayah perbatasan seperti Pasaman akan sangat mendukung peningkatan angka MCPR (Modern Contraceptive Prevalence Rate) dan penurunan TFR sesuai target nasional, yaitu 2,1 anak per perempuan usia subur,” jelasnya.

Kegiatan ini tidak hanya mencakup pelayanan langsung kepada masyarakat, tetapi juga menjadi ajang edukasi mengenai pentingnya perencanaan keluarga yang tepat. Diharapkan, melalui kegiatan intensifikasi ini, masyarakat dapat semakin sadar akan manfaat program KB untuk masa depan keluarga yang lebih baik. (Red)