Salah satu lokasi parit yang baru seminggu dibersihkan tim kebersihan, dikotori segoni sampah di parit Jalan Jermal V Medan
MEDAN | Kesadaran masyarakat di Medan terhadap kebersihan lingkungan dinilai berbagai kalangan masih sangat rendah. Hal itu terbukti dengan masih seringnya warga membuang sampah sembarangan.
Seperti yang terjadi di kawasan Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai, masih sering terjadi pembuangan sampah di lokasi yang seharusnya bebas dari sampah.
Pantauan di lapangan seperti di piggiran ruas Jalan Jermal III, di tepi ruas aternativ itu terlihat sampah berserakan, padahal daerah itu kawasan perumahan penduduk dan ada dipasang plang dilarang buang sampah.
Di ruas Jalan Jermal IV juga terjadi hal yang sama, sampah berserak sepertinya sengaja dibuang oleh orang tidak bertanggungjawab, padahal tim sampah di wilayah itu selalu bergerak dan kegiatan kebersihan secara rutin dilakukan oleh petugas baik dari kelurahan maupun para sukarelawan dengan bergotongroyong.
Warga sekitar menyebutkan, sulit dipantau siapa saja yang membuang sampah sembarangan di lokasi itu. Tapi yang pasti kemungkinan besar bukan warga sekitar, karena umumnya sampah berserak diketahui saat pagi hari.
Hampir semua kawasan di Medan terjadi hal sama, tidak saja di Medan Denai. Lebih ekstrimnya lagi ada warga yang sanggup membuang sampah ke sungai dan dari dalam mobil sehingga berserak di tengah jalan.
Beberapa warga yang dihubungi di kawasan Jalan Jermal menyebutkan, umumnya para pelaku pembuang sampah menggunakan sepedamotor matik, mereka meletakkan di bagian tempat pijakan kaki, sambil melintas di lokasi tanpa merasa berdosa menyorong sampah dari tempatnya sehingga jatuh di pinggir jalan.
“Mereka tidak pakai tangan, tetapi dari kendaraan dengan menggunakan kakinya dari kap motor matik dan sambil berjalan,” sebut Kayadi Bakat salah seorang warga yang anti sampah.
Menurutnya, mereka yang membuang sampah sembarangan ibarat manusia tak punya adab dan pikiran bahkan iman. Karena menjaga keberihan merupakan bagian dari iman.
“Agama apapun di dunia ini pasti dilarang jorok, alias harus mampu menjaga kebersihan. Jadi jika tidak bisa menjaga hidup dan lingkungan bersih, berarti orang tersebut tidak beriman. Kalau saya sebut bisa jadi tak beragama,” katanya. Or – 07