PALAS : Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Palas H Idaham Butar Butar menyatakan mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antara petani dan nelayan dengan para pemangku kepentingan.
“Sarasehan ini wadah silaturahmi dan konsultasi diantara masyarakat petani dan nelayan dengan Stackholelder di setiap kecamatan,” kata Idaham Rabu(28/82019).
Dijelaskan, KTNA bekerjasama dengan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (Bappeluh) Palas melaksanakan mimbar sarasehan di 11 kecamatan . Sebagai narasumber, Ketua KTNA itu sendiri dan sesepuh KTNA H Erwin Pane.
Dalam setiap perhelatannya, diikuti perwakilan petani yang dilaksanakan di Desa Sayur Mahidcat Kecamatan Barsel.
Menurut Idaham, mimbar sarasehan juga dapat disebut sebagai forum Musrenbang petani dan nelayan untuk menggali program skala prioritas yang nantinya diusulkan dalam rancangan APBD mendatang.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memahami keadaan dan masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di lapangan, serta untuk mencapai kesepakatan tentang pemecahan masalah dan penyusunan rencana kegiatan yang mencakup usaha tani nelayan serta kehidupan keluarganya,” paparnya.
Disamping itu, tambah dia, juga bertujuan untuk mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara Kelompok Tani dan Pemerintah dalam pelaksanaan pengawasan Pembangunan pertanian untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
“KTNA berharap setiap usulan yang masuk dalam mimbar sarasehan tingkat kecamatan tahun 2019 akan kita usulkan dalam Musrenbang tingkat kecamatan tahun 2020 dan semua usulan yang masuk dalam mimbar Sarasehan,Ia juga menuturkan telah melaksanakan Mimbar Sarasehan di Kecamatan.
Dari diskusi dan masukan selama sarasehan, menurut Idaham dan mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk melakukan validasi data lahan sawah di sektor pertanian dengan melibatkan aparat setempat dan SKPK teknis serta mengusulkan program pembuatan DED untuk sektor pembangunan dan pertanian setiap desa.
Melalui mimbar sarasehan tingkat kecamatan ini, Ketua KTNA berharap akan melahirkan rekomendasi dan perencanaan yang matang di sektor pertanian, perikanan serta kehutanan sehingga “Kita berharap berdasarkan kebutuhan petani . Bukan berdasarkan keinginan oknum tertentu,” pungkas Idaham.
Reporter : Firdaus Hasibuan.