TANAH KARO – Ditengah merebaknya Covid-19 bencana non alam, Bencana lahar dingin gunung Sinabung telah terjadi, kamis sore kemarin, di kawasan jalan penghubung Tiganderket-Kuta buluh, persisnya persimpangan desa Sukatendel.
Akibat pristiwa bencana alam lahar dingin itu, turut menghancurkan pemukiman dan lahan pertanian warga seluas 5,5 hektare. Dapat dipastikan akibat bencana lahar dingin itu, warga mengalami gagal panen. Dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Menyahuti laporan dari Camat Tiga Panah Syukur Sembiring, maka Bupati Karo Terkelin Brahmana langsung bergerak cepat meninjau lokasi terjadinya bencana, Jumat (24/4/2020) dan langsung mengerahkan sejumlah alat berat seperti excavator, grader dan dumtruk milik PU PR , guna menormalisasi jalur sungai dan mengevakuasi matrial dan bongkahan kayu yang merusak lahan warga.
Dilokasi kejadian, Terkelin mengatakan, setelah melihat dan mencek lokasi, dia mengakui kondisinya sangat memprihatinkan, sabodam yang sudah dibangun sebagai antisipasi jalur lahar dingin, tidak mampu mengakomodir lahar dingin yang membawa material kayu, batu, pasir dan kerikil.
“Akibatnya, lahar dingin meluber hingga ke ladang warga, sehingga arus lahar dingin itu meluap seperti membuka jalur baru diluar Sabodam yang ada. Itulah yang kita tinjau kehulu hingga ke hilir, ternyata fakta kita temukan Sabodam jebol, aliran sungai Bakerah dari gunung Sinabung buka persoalan babak baru,” ucap Terkelin.
Lantaran, sudah ada jalur baru yang terbentuk sendiri, hari ini kita akan kerahkan alat berat excavator, grader dan dumtruk Untuk menormalisasikan jalan penghubung Tiga nderket – Kuta Buluh yang sementara sulit dilalui kendaraan roda empat,” kata Terkelin.
“Alat berat didatangkan ini akan membersihkan material berupa bongkahan batu kecil dan besar, kayu, pasir dan kerikil, guna antisipasi terburuk lahar dingin berikutnya,” tandas Terkelin
“Disamping itu, masyarakat tetap waspada, tenang dan jangan khawatir, disaat lahar dingin dan Covid-19 sedang terjadi, agar warga mengutamakan keselamatan dan kesehatan,seusai SOP protokol kesehatan,” himbaunya.
Sementara Camat Tiga Nderket Syukur Brahmana menyebutkan, sejak kejadian lahar dingin bergejolak dan saat ini sudah reda, namun berimbas jalan darat penghubung Tiga nderket – Kutabuluh, sementara ini fakum (sulit dilalui) kendaraan roda empat.
“Untuk mengantisipasi kelancaran transportasi Tiganderket-Kutabuluh, jalan sementara, dialihkan dengan melalui jalan alternatif jalur satu belok kiri tembus Kutambaru, sedangkan belok kanan tembus desa Sukatendel, demikian arus sebaliknya,” teang Camat.
Sedangkan Kepala desa Sukatendel melalui Sekdes Rahmat Perangin Angin, mengatakan akibat lahar dingin Gunung Sinabung perladangan warga mengalami keruskan seluas 5,5 Haktare, warga yang lahar pertaniannya terkena lahar dingin dipastikan gagal panen, isi tanaman bermacam macam, ditaksir ratusan juta petani rugi.
“Sedangkan untuk pemukiman warga sedang pendataan belum semua terpastikan, hanya ada beberapa rumah warga terimbas akibat lahar dingin itu,” katanya.
Pemantau sungai dari BPBD Kab Karo, Agus Surbakti menuturkan, sebelum kejadian lahar dingin menerjang perladangan warga dan pemukiman penduduk, Ia telah menghimbau dan memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada tanda-tanda lahar dingin akan bergejolak dari gunung Sinabung.
“Dihimbau supaya masyarakat berhati-hati dan waspada serta mengajak warga untuk menjauhi jalur dari Sabodam, sebab penerawangan bakal terjadi lahar dingin,” pemandu sungai .
Turut mendampingi Terkelin Brahmana dalam peninjauan bencana lahar dingin itu Kabid Bina Marga PUPR Hendra Mitcon Purba dan Kabid Lgistik BPBD .
Reporter : Daniel Manik