Aceh  

Lomba Bouh Gaca Dara Aceh Selatan, si Gadis Menangis Penonton Tersedu

Dara Baroe (gadis) Aceh Selatan terisak mendengar lantunan syae (syair) berisi petuah atau pesan

BANDA ACEH | Lomba Bouh Gaca Dara Aceh Selatan dibungkus inai bermotif rempah rempah berlangsung di Rumoh Adat Aceh, Banda Aceh, Rabu (8/11/2023).

Dara Aceh yang dibungkus Inai itu menambah keanggunannya dengan bungkusan gaca (inai) bermotif rempah pada lomba bouh gaca PKA 8 di Banda Aceh, demikian ungkap Staf Bidang Kebudayaan Disdikbud Aceh Selatan Andriani kepada awak media.

Acara bouh gaca ini disaksikan ratusan pengunjung dari berbagai daerah, Dara Baroe (gadis) Aceh Selatan terisak mendengar lantunan syae (syair) berisi petuah atau pesan yang mengiringi prosesi bouh gaca tersebut, penontonpun ikut terhanyut dalam keharuannya.

Dalam bahasa Aneuk Jame, Bouh gaca disebut Barinai, adalah salah satu tradisi adat budaya di Aceh, sebagai pelengkap prosesi adat pernikahan, di Aceh Selatan tradisi Bouh Gaca dilaksanakan pada kedua mempelai yang akan melaksanakan pernikahan.

Prosesi ini dilaksanakan di rumah masing-masing pengantin, pengantin yang telah dipakaikan pakaian adat akan diberikan inai sambil diiringi Syae (syair yang berisi petuah).

Inai diukir pada jari tangan dan kaki dengan motif ukiran khas seperti Situnjuang, Pucok Rebong, Motif Pala, Bunga Cengkeh, Pala dan Kapulaga. “

Sambungnya,masing-masing motif itu memiliki nilai filosofi tersendiri, peserta kita menggunakan motif kombinasi yaitu motif Pala,Bunga Pala, Cengkeh,dan Situnjung,”.

Lanjutnya motif Pala, Bunga Pala, Cengkeh, dan Situnjuang merupakan kolaborasi antara jalur rempah dan lambang kejayaannya Aceh Selatan di masa lalu.

“Situnjuang adalah lambang kejayaan Aceh Selatan, sementara pala, bunga pala, cengkeh merupakan rempah-rempah Aceh Selatan yang terkenal hingga internasional,” pungkasnya.

Reporter : YUNARDI.M.IS