ACEH UTARA – Mahasiswa KKN 82 Excited melakukan sosialisasi mengenai olahan makanan berupa keripik dan nugget dari bonggol pisang kepada ibu-ibu di Gampong Keureseuk, Jumat (20/9/2019).
Ide kreatif ini bermula dari rasa penasaran Mahasiswa KKN 82 untuk membuat suatu olahan unik dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Gampong Kreuseuk.
Melihat banyaknya pohon pisang yang tumbuh di Gampong Keureseuk, menginspirasi Mahasiswa KKN 82 untuk mengolah makanan dengan memanfaatkan bonggol pisang.
Hal inilah yang akhirnya membuat Mahasiswa KKN 82 tertarik untuk memanfaatkan bonggol pisang sebagai bahan utama pembuatan keripik dan nugget. Setelah uji coba beberapa kali dalam proses pengolahan bonggol pisang akhirnya Mahasiswa KKN 82 berhasil mengolah 2 varian makanan yaitu keripik dan nugget bonggol pisang.
Setelah berhasil, Mahasiswa KKN 82 langsung mensosialisasikan pengolahan bonggol pisang tersebut kepada ibu-ibu gampong keureseuk.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu Gampong Keureseuk bahwa bonggol pisang dapat diolah menjadi makanan yang enak dan mengandung gizi yang baik untuk tubuh. Sosialisasi ini disambut hangat oleh ibu-ibu Gampong Keureseuk.
Bu Saodah mengatakan sangat tertarik untuk belajar membuat keripik dari bonggol pisang tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya ia tidak pernah mengolah makanan dari bonggol pisang. Ia baru tahu bahwa bonggol pisang bisa dimanfaatkan menjadi makanan dan memiliki rasa yang enak.
Gusti selaku Mahasiswa KKN 82 menjelaskan bahwa ide kreatif ini sangat berguna untuk masyarakat Gampong Keureseuk dalam pemanfaatan pengolahan makanan baik untuk dikonsumsi pribadi maupun dipasarkan.
Selain itu, bonggol pisang ini juga kaya akan nutrisi. Terbukti bahwa bonggol pisang mengandung energi sebesar 43kkal, protein 0,6 gram, karbohidrat 11,6 gram, lemak 0 gram, kalsium 15 miligram, fosfor 60 miligram, dan zat besi 1 miligram.
Sanasri mahasiswa Teknik Informatika juga menambahkan keripik pangsit bonggol tersebut tersedia dalam beberapa varian yaitu original, jagung manis, balado dan barbeque, pengemasan produk tersebut dikemas secara modern sehingga masyarakat dapat menjual nya kepasar modern ataupun secara media online (market place).
Reporter : Khairunnisa