MEDAN – Nama Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto santer jadi pembicaraan ketika namanya didapuk masuk dalam bursa calon Kapolri.
Ia disandingkan dengan nama empat perwira tinggi (Pati) polri berpangkat Irjen dalam bursa yang dirilis lembaga Indonesian Police Watch (IPW), oleh Ketua Presidiumnya, Neta S Pane.
Dalam siaran pers Neta yang dirilisnya Jumat (2/8/2019) kemarin, empat nama yang disebut- sebut masuk calon kuat pengganti Jendral Tito Karnavian itu diantaranya Irjen Luki Hermawan yang kini menjabat Kapolda Jawa Timur dan Akpol 1987 atau satu anggkatan dengan Kapolri Tito Karnavian.
Kedua, Irjen Gatot Eddy Pramono yang kini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya yang merupakan Akpol 1988.
Nama Irjen Agus Andrianto kemudian bercokol di urutan ketiga yang merupakan lulusan Akpol 1989.
Terakhir, mucul nama Irjen Ahmad Dofiri yang kini menjabat sebagai Kapolda Jogjakarta dan merupakan lulusan terbaik (Adimakayasa) Akpol Angkatan 1989.
Agus pun bersuara soal pencalonan namanya itu. Sebagai seorang Pati Polri aktif yang kini menjabat Kapolda Sumut, ia merasa ada efek yang agaknya kurang baik ketika namanya dikait-kaitkan sebagai pengganti Kapolri Jendral Tito Karnavian.
“Saya tidak tahu itu sumbernya dari mana. Efeknya kurang bagus untuk institusi, sampai saat ini Jendral Pol Prof DR H M Tito Karnavia, MA Kapolri kita semua,” kata Agus ketika dihubungi via WhatsApp oleh orbitdigitaldaily.com, Kamis (8/8/2019).
“Ngak mimpi (menjadi Kapolri), semua ada mekanismenya, siapapun yang ditunjuk Bapak Presiden, kami loyal dan saat ini kepercayaan itu masih kepada Pak Tito Karnavian, saya loyal kepada beliau,” sambung Agus.
Menurut Agus, dalam pencalonan seorang Kapolri punya mekanisme panjang. Mulai dari pengusulan dari presiden sebagai pemegang hak prerogatif ke DPR RI.
“Semua tahu bahwa bapak presiden yang memiliki hak prerogatif mengusulkan ke DPR (RI) setelah mendapat masuk dari bapak Kapolri, Kompolnas dan semua pihak yang dirasa perlu untuk digali info tentang siapapun yang memiliki kapasitas dan kompetensi jabatan tersebut,”terangnya. ”Menurut saya lebih baik saya bekerja saja.”
Sebagai seorang pewira polisi yang telah lama bertugas di Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto merasa mengawal kondusifitas keamanan dan ketentraman saat ini merupakan hal yang utama.
“(Menjaga) keamanan dan ketentraman sesuai Tusi (tugas dan fungsi) serta mendukung, mengawasi program yang dijalankan oleh Pemda sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam meawujudkan cita-cita bangsa sebagaimana tertuang pada alinea ke 4 pembukaan UUD tahun 1945, setidaknya itu lah yang harus saya kerjakan sekarang,” pungkas Agus. (Diva Suwanda)