LANGKAT I Musim tanam padi serentak kali ini bakal terancam gagal pasalnya saluran irigasi di Bukit Lawang dipenuhi material pasir dan batu (sirtu) disaat musim penghujan/banjir.
Sirtu dimaksud berasal dari aliran Sei Bahorok masuk tersedot ke pintu air. Akibatnya material menumpuk menjadi sendimen disaluran primer irigasi.
Debit aliran air berkurang drastis berdampak terhadap ketersediaan air bagi petani sawah dan peternak kolam ikan didaerah itu.
Berkaitan itu Ketua Gabungan Perhimpunan Pengguna Pemanfaat (GP3A) Daerah Irigasi (DI) kecamatan Bahorok Mulyono memaparkan kepada wartawan Sabtu (11/12/2021) tentang problem di saluran irigasi.
Saat ini diperkirakan debit air dipintu masuk hanya kisaran 60-70 cm , sedangkan kebutuhan air secara normal 140 cm untuk memenuhi kebutuhan air bagi petani sawah dan kolam ikan.
Disinggung tentang upaya yang telah dilakukan dikatakannya sudah melaporkan dan membuat permohonan ke Pemkab Langkat pada Mei 2021 lalu.
Hal itu dilakukan kala itu untuk mengejar target musim tanam di bulan Juni. Namun belum mendapat respon sehingga musim panen di bulan Oktober kemaren tidak maksimal urainya.
Biasanya setelah panen dijadwalkan musyawarah melalui tim Pengaturan Pola Tanam Tertib Tanam (P2T3) .Hal demikian dirumuskan untuk menyepakati musim semai bibit, dengan sasaran tanam padi serentak.