Membunuh Rakyat Miskin

Langkah cepat harus dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk memastikan bahwa wabah korupsi menjangkiti pemerintahan tak sampai ke jantung Istana dan sekitarnya. Tak juga merambah ke segenap lingkaran partai maupun kroninya. Mulai dari memanfaatkan reshuffle kabinet sampai memastikan kebijakan pemulihan kesejahteraan rakyat dan segala kebijakan terkait benar-benar diwujudkan. Presiden Jokowi telah salah memilih pembantunya, bahkan beberapa lainnya, terbukti dengan adanya OTT Menteri Kelautan dan Perikanan. Mumpung momentumnya pas, saatnya dilakukan bongkar-bongkar kabinet, tak perlu lagi tersandera dengan oligarkhi partai apalagi pencitraan. Ini benar-benar lampu merah, apakah kehilangan kepercayaan rakyat dengan segala konsekuensinya atau segera cepat memulihkan kepercayaan rakyat.

Rakyat tengah menanti seksama apa langkah Presiden Jokowi dengan cepat dan nyata, memulihkan kepercayaan rakyat yang makin tergerus. Berpacu dengan waktu dan solidaritas sosial rakyat yang bisa tak terbendung dengan pengaruh media sosial yang bisa menyambungkan aksi dan reaksi rakyat yang sangat cepat eskalasinya atas situasi darurat dan berbahaya bagi kehidupan rakyat. Semoga masih ada kesabaran sosial, hingga ada titik dan pilihan, mana yang diutamakan, menyelamatkan rakyat atau menyelamatkan pemimpinnya ? Menyelamatkan penguasa atau rakyat yang sengsara ? Menyelamatkan negara atau para warga bangsa ?

Alat ukur utamanya adalah, ketika keadilan sosial bagi seluruh rakyat tanpa pandang bulu dan strata apapun benar-benar tegak. Keadilan sosial dibangun dari rasa keadilan masyarakat terhadap setiap peristiwa hukum, sosial, politik dan ekonomi, hukum dijauhkan dari manipulasi, konspirasi jahat dan tindakan apapun yang melukai perasaan dan rasa keadilan sosial yang tercabik.

Masih ada harapan. Usia pemerintahan Presiden Jokowi-Maruf Amin masih panjang hingga 2024. Masih ada secercah harapan, di tengah pekerjaan rumah yang menumpuk, bagaimana menata relasi baik antara pemerintah dengan warganya, hubungan yang perlu dibangun dengan solidaritas sosial dan harmoni sosial lebih baik, sehingga saat negeri ini mengalami masalah dan dinamikanya, memerlukan kehadiran empati dan solusi terbaik untuk mengutamakan penyelamatan nasib dan masa depan rakyat sekaligus menyelamatkan dan memulihkan kepercayaan pemerintah dan kepemimpinan dengan cepat dan berani berpihak pada kepentingan bangsa dan negara yang lebih diutamakan.( Kepala Departemen Agama dan Sosial DPP Partai Demokrat)