Porsea-ORBIT: Sebanyak 500 ekor ternak itik bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba Samosir (Tobasa) melalui Dinas Ketahanan Pangan kepada Kelompok Masyarakat di Desa Nalela, Kecamatan Porsea, diketahui sudah mati.
Hal itu terungkap saat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tobasa yang tergabung dalam Pansus Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tobasa Tahun Anggaran 2018 melakukan kunjungannya ke Kecamatan Porsea.
Dalam kunjungan pansus LKPJ Bupati tahun 2018 yang dilaksanakan di aula kantor camat Porsea itu, Fauji Sirait didampingi rekannya Resman Marpaung mempertanyakan keberadaan bantuan itik di Desa Nalela yang semuanya sudah mati.
Darwin Sianipar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Toba Samosir diwakili stafnya, Anton Panggabean mengakui bahwa bantuan tersebut memang bermasalah.
Dalam keterangan yang disampaikannya, saat bantuan ternak itik itu diberikan kepada masyafakat di desa Nalela, terlihat ternak itu tidak mengalami gejala maupun tanda-tanda telah mengidap suatu penyakit.
“Tampaknya semuanya sehat sehat saja. Tidak ada tanda (ternak itik) sudah mengidap penyakit. Semua yang tewas sekitar 80 persen,” jelas Anton.
Mendengar itu, kontan, Fauji tampak berang dan mengatakan kinerja Dinas Ketapang tidak maksimal dengan matinya semua bantuan ternak itu.
“Semua mati! 100 persen mati! Jangan anda katakan hanya 80 persen! Masa kalian tidak tau kalau ternak itik sebanyak itu sudah dijangkiti penyakit sebelum kalian bagi? Penyakit menular pulak itu!” sahut Fauji dengan nada tinggi.
Menurut informasi yang diperoleh Fauji, bahwa ternak sebanyak 500 ekor bantuan Ketapang itu, sudah mati semua, bahkan penyakit yang diidap itik itu sudah menjangkiti ternak warga. “Bantuan ini bukan menguntungkan, tetapi malah merugikan,” tukas Fauji lagi.
“Tolong dicatat, ini sudah menjadi temuan yang signifikan dalam pembahasan LKPJ Bupati Tobasa Tahun Anggaran 2018 nanti. Ini merupakan kegagalan yang sangat fatal. Ini menjadi catatan khusus,” pungkas Fauji kepada staf yang mendampinginya. (Od-Bbt)
“Tolong dicatat, ini sudah menjadi temuan yang signifikan dalam pembahasan LKPJ Bupati Tobasa Tahun Anggaran 2018 nanti. Ini merupakan kegagalan yang sangat fatal. Ini menjadi catatan khusus,” pungkas Fauji kepada staf yang mendampinginya. (Od-Bbt)