Meski Lahan Tersedia, Ini Alasan Investor Belum Siap Bangun Hotel di Danau Toba

Danau Toba/Ist

Belum didiskusikan pendanaan infrastuktur secara rinci menjadi alasan investor membangun hotel di kawasan Danau Toba.  Meski ketersediaan lahan seluas 386 hektare (ha) hampir beres.

Atas alasan itulah, pembangunan awal (groundbreaking) tujuh hotel di kawasan Danau Toba baru bisa terealisasi pada kuartal III 2019. Jadwal ini molor dari perkiraan sebelumnya yang seharusnya dimulai pada kuartal kedua.

“Kami mau supaya groundbreaking (pembangunan) dari hotel-hotel bisa dimulai mungkin paling lambat kuartal III tahun ini,” ujar Luhut usai menghadiri rapat koordinasi di kantornya, Rabu (6/2).

Pekan depan, lanjut Luhut, pemerintah akan kembali mengundang para investor yang terlibat. “Investasinya mungkin beberapa triliun (rupiah),” ujarnya.

Sebagai informasi, Danau Toba merupakan satu dari sepuluh destinasi wisata yang dipilih menjadi Bali baru. Pengembangan kawasan wisata Danau Toba merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendongkrak sektor pariwisata yang memiliki efek berganda dalam menggerakkan perekonomian satu daerah.

Tahun lalu, Ketua Badan Otoritas Danau Toba (BODT) Ari Prasetyo menyebutkan kebutuhan investasi untuk membangun sebuah hotel bintang lima berkisar Rp100 miliar hingga Rp200 miliar.

Investor akan diberikan Hak Guna Bangunan (HGB) di lahan yang disewanya. Pembangunan diperkirakan bakal menghabiskan waktu dua hingga tiga tahun.

Sumber: CNNIndonesia