Humbahas-ORBIT: Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Namun peribahasa ini berbanding terbalik dengan realita di lapangan ketika melihat kondisi jalan menuju situs sejarah tempat kematian pahlawan nasional salahsatunya suku Batak.
Ya, salahsatunya situs sejarah Raja Sisingamangaraja ke XII di Desa Sibulbulon Kecamatan Parlilitan Humbang Hasundutan.
Pengunjung mengeluhkan buruknya akses menuju lokasi situs bersejarah tersebut, layak disikapi pihak berwajib sebab hanya dinilai asal jadi.
Di rimba Sitapongan, warga dan pengendara mengeluhkan kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah. Warga meminta kepada Pemerintah Humbahas segera memperbaiki sepanjang 3 kilometer.
Warga menilai pemerintah setempat tutup mata dengan kondisi jalan yang mengalami kerusakan berat tersebut.
Salah seorang pengunjung dari Kota Medan ke lokasi dDsun Sitapongan, mengatakan kerusakan jalan sudah cukup lama dan hingga kini belum ada perbaikan.
“Seharusnya pemerintah Humbang Hasundutan harus beri perhatian serius, terhadap pembangunan akses menuju lokasi makam Pahlawan Sisingamangaraja ke XII, karena merupakan situs sejarah dan wisata bagi para generasi muda,” kata P Hasugian Kamis, (24/1/2019) Orbitdigitaldaily.com.
Warga sangat kecewa dengan kelambanan Pemerintah melakukan perbaikan jalan menuju Situs bersejarah tersebut, disamping sangat tidak nyaman digunakan untuk berkendara.
“Apalagi disaat hujan tiba, air hujan menggenang, licin dan membahayakan pengendara sehingga hanya bisa dilalui dengan jalan kaki sepanjang 3 Km,” terangnya.
Tambah Hasugian, kerusakan akses menuju situs bersejarah yang dimiliki Pemkab Humbahas tersebut akan menghambat perkembangan wisata sebab pengunjung mengalami kesulitan menuju makam Sisingamangaraja ke XII itu.
“Bagaimana tidak, seharusnya bisa ditempuh waktu 3 jam dari kota Doloksanggul ibukota Humbas karena kerusakan parah, sehingga terpaksa harus berjalan kaki sejauh 3 Km, dengan kondisi jalan yang hancur dan licin,” tuturnya.
Diketahui Sisingamangaraja XII adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara, pejuang yang berperang melawan Belanda, kemudian diangkat oleh pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal 9 November 1961 berdasarkan SK Presiden RI No 590/1961. Wafat 17 Juni 1907, di Dusun Sitapongan Desa Sionom Hudon Sibulbulon Parlilitan, Kabupaten Humbahas. Om-Tas