MEDAN – Dua pekerja Alfamart Jalan Kapten Batu Sihombing, Laut Dendang, Kecamatan Percut Seituan yang jadi korban penyekapan perampok itu mengaku trauma.
Selain disekap, kedua pelaku Dodi dan Riky sempat melucuti pakaian keduanya sebelum dikurung di dalam toilet Alfamart yang berada tepat di depan kampus Wilmar, Minggu (28/4/2019) kala itu.
Misna (20) salah seorang korban, warga asal Bandar Setia itu mengisahkan kengerian yang dialaminya ketika pelaku perampokan menodong dirinya dengan pisau.
Ia mengaku tak menyangka aksi tersebut akan menimpa mereka berdua ketika sedang bekerja merapi-rapikan barang.
“Saya di cekik sambil ditodongkan parang daging. Saya juga sampai dicekik dan diseret-seret, jilbab bahkan terlepas,” kata Misna saat menceritakan kejadian mencekam itu di RS Bhayangkara Medan, Senin (2/9/2019).
Memang kata Misna, dia dan rekannya sempat menaruh curiga dengan gerak-gerik kedua pelaku yang masuk dengan menggunakan helem.
Sempat Misna dan temannya itu mengawasi kedua pelaku. Kebetulan, kondisi saat itu sedang sepi.
“Waktu itu hari Minggu, kebetulan saat mereka mengancam kami, kondisi memang sedang sepi. Belakang perumahan dan depan kampus. Apalagi kondisi saat itu hari gerimis,” ujarnya.
Selain sepi, mulusnya aksi kejahatan yang menimpa mereka lantaran tidak adanya pekerja laki-laki lain yang ikut berjaga.
“Harusnya ada laki-laki (karyawan) lain yang berjaga. Tapi waktu itu dia lagi sakit biduran sehingga izin tidak masuk kerja,” jawab Rabiatul menimpali.
Sementara itu, Rabiatul menuturkan saat beraksi kedua pelaku berbagi tugas. Satu menodongkan pisau ke arah kami dan satu lagi mengambil uang dari kasir.
“Mungkin mereka menyuruh kami buka baju agar kami malu dan tidak berani keluar,” sebut Rabiatul.
Setelah berhasil menggondol uang sejumlah Rp 20 juta dari kasir, pelaku lalu menarik kedua korban ke arah belakang Alfamart dan dikunci dalam sebuah ruangan.
Kedua pelaku kemudian pergi meninggalkan Alfamart. Tak lama setelahnya, sekitar 10 menit kemudian ada customer yang datang dan curiga melihat kondisi Alfamart yang kosong melompong.
Customer itu lalu masuk dan mendengar ada teriakan dari arah belakang. Ia lalu memanggil tetangga sekitar dan bersama-sama berusaha menolong korban yang dalam kondisi terkunci.
Pascakejadian itu, Rabiatul warga asal Tanjung Morawa ini mengaku trauma. Apalagi saat kejadian itu dirinya baru tiga bulan melahirkan. Sehingga membuat dirinya alami trauma yang cukup parah.
“Karena trauma saya akhirnya mengundurkan diri. Karena habis kejadian itu, kalau ada datang customer pakai helm saya langsung terkejut dan ketakutan kadang masuk ke bawah kasir. Sehingga membuat saya tidak nyaman saat bekerja,” beber Rabiatul. (Diva Suwanda)