Aceh  

Panen Raya Jagung, Bawang Merah dan Semangka, Ini yang Dimanfaatkan Tanpa Pupuk Kimia

Mesin penggilingan jagung Koptan Surya Holtikultura, saat panen raya dilokasi pertanian Desa Tanah Bara, Jumat (28/6/2019). Foto: Hel

Singkil-ORBIT: Kelompok Tani (Koptan) Surya Holtikultura Desa Tanah Bara Kecamatan Gunung Meriah berhasil membudidayakan tanaman jagung, bawang merah, semangka, cabai dan buah naga.

Dengan hasil yang lumayan memuaskan Kelompok Tani binaan Dinas Pertanian Holtikultura, ini tanpa menggunakan pupuk berbahan kimia untuk memaksimalkan hasil panen pertaniannya.

Selain jagung yang dikelola di atas lahan seluas 10 ha, dengan cara tumpang sari dengan tanaman holtikultura lainnya, bawang merah yang dibudidayakan Koptan itu juga sempat menghasilkan sebanyak 2 ton saat masa uji coba tahun lalu.

Ketua Kelompok Tani Surya Holtikultura Rasidin Combih dilokasi pertanian Desa Tanah Bara, Jumat (28/6/2019) mengatakan, bawang merah uji coba tahun kedua. Tahun ini masih belum cukup usia panen dan masih butuh perawatan karena kondisi curah hujan tinggi.

Namun hari ini Koptan melaksanakan panen raya tanaman jagung yang kedelapan kali. Jenis bibit bantuan Bisi 18 atau NK99, dan benih swadaya jenis p32.

“Dipekirakan hasil panen mencapai 12-17 ton seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu langsung tolak ke Pokpan  di KIM Medan,” kata Rasidin.

Panen raya jagung dan semangka langsung dilakukan oleh Bupati Dulmusrid, Askeb PT Socfindo Abdul Wahab Daulay, Kadis Pertanian Holtikultura H Syahbuddin, Kepala BPBD Aceh Singkil Mohd Ichsan, mewakili Dandim, Kapolres, Camat setempat serta Kelompok Tani dari berbagai desa lainnya, sekaligus penanaman benih jagung perdana dilokasi berbeda.

Rasidin menyebutkan, sebelumnya pihaknya juga sudah memanen mencapai 4 ton cabai merah.

Keberhasilan pengelolaan lahan pertanian itu tidak terlepas dari dukungan pihak PT Socfindo. Sebab selama ini pengolahan lahan pertanian tersebut pihaknya tidak memanfaatkan pupuk berbahan kimia.

Namun mereka mendapat bantuan Solid (atau pupuk kompos) atau sisa hasil pengolahan limbah sawit. 

“Kalau memanfaatkan pupuk kimia untuk memaksimalkan hasil produksi, terasa berat dalam pembiayaan, karena sekarang pupuk mahal. Syukur ada bantuan Solid dari PT Socfindo, sangat membantu kami,” sebut Rasidin.

Dijelaskannya, bawang merah cocok ditanam di Aceh Singkil. Namun penanamannya harus lihat cuaca. Selama masa uji coba, pengelolaan bawang merah lebih baik ditanam saat musim kemarau.

Sebab bawang merah saat curah hujan tinggi, umbi bawang akan mengalami kebusukan. Lebih baik siram dengan manual. Bibit bawang diambil dari Pulau Jawa yakni, Brebes dan Nganjuk.

Ketua Koptan Surya Holtikultura berharap Pemerintah dapat memberikan bantuan mesin Combine Crown yang akan dimanfaatkan untuk pemanen jagung dan sudah langsung masuk karung.

Askep PT Socfindo Abdul Wahab Daulay mewakili Managemant, mengaku siap untuk terus memenuhi permintaan pupuk jenis Solid untuk kebutuhan pertanian kelompok tani Desa Tanah Bara. (Ao-09/10)