Aceh  

Pelatihan Susenas Gelombang I Gayo Lues, Bupati Minta Data Tidak Dimanipulasi

Asisten II Pemkab Galus, Ir H Rasyidin Porang didampingi Kepala BPS Sardi SE MSi. (orbitdigitaldaily.con/Putra)

GAYOLUES – Bupati Gayo Lues melalui Asisten II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ir H Rasyidin Porang resmi membuka pelatihan petugas Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Maret untuk gelombang I yang terhitung sejak tanggal 3 Februari sampai dengan 5 Februari diikuti sebanyak 22 peserta, di Hotel Nusa Indah, Blangkejeren, Senin (3/2/2020).

Ia menyebutkan, kepada seluruh para petugas kita harapkan betul – betul serius melakukan pengambilan data dan jangan melakukan manipulasi. Agar, kata Rasyidin ata yang didapat nanti bisa dipertangung jawabkan untuk bahan program untuk kedepannya.

“Kita positif sangat mendukung terlaksananya kegiatan ini, dikarenakan petugas yang dimiliki BPS sebagian besar adalah putra daerah, jadi otomatis dia sudah menguasai geografis daerahnya,” sebut Rasyidin.

Ia menegaskan, data yang akan diperoleh nantinya, jangan sesekali diolah sediri oleh petugas yang berada di lapangan.

Dengan arti kata data tersebut memang betul – betul data hasil survei petugas di lapangan. “Data harus valid,” tegasnya.

Ia menyebut, dari sekian banyak anggaran dana yang masuk ke Kabupaten Gayo Lues, dirinya herap kenapa Gayo Lues tetap dikatagorikan Kabupaten termiskin ke dua di Provinsi Aceh. “Ini perlu dikaji ulang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sardi SE MSi, menjelaskan, kegiatan seperti ini adalah kegiatan tahunnya BPS, dalam satu tahun dilakukan dua periode. Namun, untuk menghitung angka kemiskinan pada periode Susenas Maret level kabupaten/kota, jika Susenas September khusus level Provinsi.

Kemiskinan Bukan Tidak Pernah Turun

Perlu diketahui, lanjut Sardi, kemiskinan di Kabupaten Gayo Lues, bukan tidak pernah menurun, padahal di setiap tahun sudah ada penurunan yang sangat drastis.

“Tahun kemarin (2019) mendapatkan penurunan tingkat kemiskinan 0,85 persen, sedangkan tahun lalu (2018) 1,00 persen lebih berarti kalau kita perhatikan dari sisi penurunan grafiknya sangat bagus, bahkan melebihi Aceh” jelasnya.

Dikatakannya kembali, karena angka kemiskinan Gayo Lues yang agak lebih besar, pada sebelumnya untuk menurunkan “Nol Koma” agak sulit. “Terkecuali ada trik tersendiri dari Pemkab Gayo Lues,” seperti yang saya sampaikan tadi, perlu adanya penanganan dengan cara penyaluran tepat sasaran,” terangnya.

Kedepan ia berharap agar masyarakat berterus terang apa yang ia lakukan dan ia konsumsi jika ditanya oleh petugas, karna berdasarkan terus terang itulah bisa dilakukan pendataan.

“Kepada aparat dari mulai bawah sampai tingkat desa untuk mensosialisasikan kepada masyarakat apabila datang petugas susenas tolong diberikan informasi yang apa adanya, karna kami tidak bisa menambahkan apalagi mengurangi informasi masalah pendataan,” ujarnya.

Sardi menambah, akan ada Pelatihan Petugas Susenas Maret Gelombang II yang juga diikuti 22 petugas pada tanggal 6 Februari sampai dengan tanggal 8 Februari mendatang.

“Jadi keseluruhan petugas kita ada 44 petugas yang tersebar di 11 Kecamatan se Kabupaten Gayo Lues,” tambahnya.

Reporter: Putra