Karo-ORBIT: Muliati Sinuhaji (60) pengusaha Rumah Makan BPK (babi panggang karo) Vichada yang beralamat di Jalan Jamin Ginting desa Raya, Kecamatan Berastagi, Karo, ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya, Kamis(7/3).
Menurut keterangan Nia Br Barus salah satu pegawai rumah makan tersebut, sekira pukul 07.00 WIB pagi, dia seperti biasanya datang ketempatnya bekerja di BPK Vichada. Namun pada hari itu, situasinya tidak seperti biasa.
“Biasanya jam 06.00 WIB kede sudah dibuka, kali ini tidak. Saya gedor-gedor pintu tapi tidak ada jawaban. Kemudian saya telepon pak Dapit Sinuhaji (anak kandung korban ) mau memberitahukannya,” ujar Nia kepada Orbit usai memberikan keterangan di Satreskrim Polres Tanah Karo.
Sementara, Davit Sinuhaji (40) yang mendapat kabar seperti yang diceritakan pegawai bapaknya, langsung meluncur ke lokasi rumah makan tersebut.
Begitu sampai di lokasi, Dapit langsung mendobrak pintu bagian depan. Kemudian bersama pekerja lainnya menuju kamar tempat ayahnya biasa beristirahat. Betapa terkejutnya dia ketika mendapati tubuh ayahnya terbujur kaku ditutupi selimut di dalam kamar. Saat selimut dibuka, darah segar masih terlihat membasahi bantal si ayah.
Merasa orang tuanya menjadi korban pembunuhan, David langsung menelepon Polsek Berastagi dan memberitahukan kejadiannya.
Kemudian, Polsek Berastagi yang menerima laporan tersebut langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). Sampai di TKP personil Polsek Berastagi pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanah Karo.
Tim INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identivication Sistem) Polres Tanah Karo segera meluncur untuk melakukan olah TKP. Usai melakukan olah TKP, jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit Efarina Etaham desa Raya Berastagi. Polisi juga terlihat memasang Police Line di TKP.
“Ada luka tusukan benda tajam dekat pelipis sebelah kanan. Luka diperkirakan selebar 3 cm dan dalamnya 1 cm. Tapi untuk lebih jelasnya kita tunggu hasil Visum et Refertum ( VER),” ujar Kanit Reskrim Polsek Berastagi Iptu J Munthe di Rumah Sakit Efarina Etaham.
Belum diketahui apa motif pembunuhan tersebut. Namun menurut sumber-sumber yang sangat layak dipercaya menyebutkan, inisial tersangka pelaku sudah diketahui dan saat ini sedang dalam pengejaran petugas.
Salah seorang kerabat dekat korban yang mohon namanya juga tidak disebutkan mengatakan, ada barang berharga milik korban berupa cincin emas dan berlian yang sudah tidak ada pada saat korban ditemukan. Ditaksir lebih kurang Rp20 juta. od-22