Pemprovsu Sukses Gelar Lomba Solu Danau Toba 2019

Sekda Kab Tobasa, Audi Murphy Sitorus beri sambutan saat Festival Solu Tradisional 2019, Balige, Sabtu (23/11/2019)

TOBASA – Konon, Solu atau sampan dayung kecil, yang hanya mampu memuat dua orang, kerap digunakan masyarakat yang bermukim di pinggir Danau Toba sebagai sarana untuk mencari ikan, baik untuk dimakan sendiri atau untuk dijual dan juga sebagai sarana transportasi.

Karenanya, Solu saat ini sudah dianggap sebagai suatu kearifan lokal yang harus dilestarikan bahkan sudah masuk sebagai salah satu cabang olahraga dibawah wadah Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia  (Podsi).

Dan dalam upaya pelestarian tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov Sumut bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Tobasa untuk yang kesekian kalinya kembali melaksanakan Festival Lomba Solu Tradisional.

Festival kali ini digelar di Pantai Pasir Sunset Beach Tambunan Lumban Gaol, Kecamatan Balige Sabtu, (23/11/2019) yang diikuti 100 peserta dengan 4 kategori yakni kelas si sada sada (Perorangan) Putra dan Putri dan Kelas si Dua – Dua (Ganda) Putra dan Putri.

Kegiatan lomba tersebut tampak dibuka langsung oleh Sekda Kab.Tobasa Drs, Audi Murphy Sitorus, SH, M.Si didampingi Kadis Budpar Prov. Sumut. DR. Ria Telambanua serta disaksikan sejumlah Kepala OPD Toba Samosir dan para camat.

Dalam sambutannya, Murry memberi apresiasi yang setingginya atas perhatian yang diberi Pemprovsu dalam upayanya mendukung destinasi wisata di kawasan Danau Toba.

“Semoga pagelaran kegiatan Festival Lomba Solu ini dan di tahun tahun yang akan datang dapat semakin merangsang minat para wisatawan hadir di kawasan wisata Danau Toba khususnya di Toba Samosir,” sebut Sekda.

Dalam kesempatan itu, Kadis Budpar Provsu, DR. Ria Telambanua juga menyebut bahwa kegiatan itu merupakan agenda Tahunan Pemprovsu dengan harapan mampu memaksimalkan minat para wisatawan baik lokal, nasional dan internasional datang berwisata ke Danau Toba.

“Pelaksanaan kegiatan Festival Lomba Solu Tradisional ini juga merupakan program pelestarian kearifan budaya lokal suku Batak dikawasan Danau Toba sebagai wujud dan dukungan untuk pengembangan pariwisata Destinasi Wisata Danau Toba,” pungkasnya.

Untuk menambah keceriaan Festival, tampak Dinas Pendidikan Kab.Tobasa juga menggelar Pertandingan olah raga tradisional Margala yang diikuti puluhan siswa sekolah tingkat SMP dari dua Kecamatan yakni Tampahan dan Balige.

Reporter : Bernard Tampubolon