MEDAN – Perebutan kursi Ketua Partai Golkar Sumut periode 2020-2025 agaknya memanas. Nama Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah atau yang akrab disapa Ijeck, menambah menariknya perebutan kursi Partai Beringin itu.
Dukungan kepada Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Ijeck, disampaikan kader senior Partai Golkar Sumut yang kini menjabat sebagai Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Dr. H.Hardi Mulyono.
Hardi Mulyono, yang pernah menjadi anggota DPRD Medan dua periode (1999-2004 dan 2004-2009), ini menerangkan Ijeck sangat pantas memimpin Partai Golkar Sumut. Salahsatu alasannya, kepentingan pribadi Ijeck kecil, tak seperti calon-calon lainnya.
‘’Saya hafal benar dengan kader-kader yang maju sekarang ini. Anda boleh sebutkan satu persatu. Mayoritas tujuannya untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya,’’ kata Hardi Mulyono via pesan singkat Whatsapp, Selasa (18/2/2020).
Mantan anggota DPRD Sumut periode 2009-2013 ini menilai wajar bila ada banyak sebab yang membuat seseorang ingin menjadi ketua Partai Golkar. Namun keinginan paling buruk itu adalah bila bertujuan memperkaya diri dan kerabatnya. ‘’Dan itu pulalah yang paling banyak,’’ katanya.
Berkaitan dengan itulah, Hardi, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Partai Golkar Sumut ini mengimbau, kepada DPD II Partai Golkar (pemilik suara), jeli melihat kandidat yang muncul paa Musda nanti. Dia menyarankan untuk memilih figur yang paling sedikit menggunakan partai untuk kepentingan pribadinya.
Menjawab pertanyaan, Hardi Mulyono, menyubutkan pasti Ijeck memiliki tujuan pribadi maju sebagai ketua Golkar. Namun dia yakin hanya sebatas untuk kepentingan politik saja. ‘’Sementara manfaatnya bagi Golkar akan sangat besar. Yakni, Golkar dapat bersinergi untuk melaksanakan program-program pemerintah guna mensejahterakan rakyat,’’ sebutnya.
Sebagai pribadi, menurut Hardi, sosok Ijeck, juga diyakini akan dapat lebih membesarkan Partai Golkar ke depan.
Karena di masyarakat selama ini, Ijeck hampir dilihat tidak pernah memiliki cacat dalam bergaul. Sikapnya yang ramah, santun, hormat pada senior, dan agamis, membuatnya sangat terterima dimanapun dia berada.
Dan yang paling utama, menurut Hardi, Ijeck sudah memiliki modal finansial yang lebih dari cukup. Artinya, Golkar tidak akan dibawanya untuk memperkaya diri dan kelompoknya. ‘’Karena seperti yang saya sebut tadi, yang paling parah tujuan seseorang ingin menjadi ketua, adalah ingin memperkaya diri,’’ sebut Hardi Mulyono.
Masih menurut Hardi, kepemimpinan Ijeck sangat dibutuh Partai Golkar di Sumut. “Justru Golkar yang butuh Ijeck dibanding Ijeck butuh Golkar,” terangnya.
Hal itu, menurut Hardi bukan tanpa alasan. Ijeck punya pendukung yang jelas. Hal itu terbukti kala Pilgubsu kemarin.
“Ijeck punya pendukung yang real ketika Pilgubsu. Jika dia diberi kepercayaan memimpin Golkar, tentu Golkar ikut semakin kuat dan lebih leluasa dalam menyejahterakan rakyat,” tambah Hardi.
Menurutnya, Partai Golkar di Sumut bakal mendapatkan benefit yang luarbiasa besar bila Ijeck diberi kepercayaan menjadi ketua.
“Peran partai dalam mengemban amanat rakyat melaksanakan program kesejahteraan semakin sejalan dengan program Pemprov Sumut. Namun sebaliknya, tidak ada ruginya buat Ijeck pribadi meski dia tidak menjadi ketua partai. Sebab tidak ketua partai pun Ijeck, semua ketua partai kelak akan berbondong-bondong mendukungnya menjadi pemimpin di Sumut,” pungkasnya. (Diva Suwanda)