LANGKAT | Sebanyak 60 perwira dan 300 personel dari berbagai bidang fungsi di Polres Langkat Polda Sumut, menjalani tes psikologi tahunan untuk pemegang senjata api (Senpi).
Kegiatan yang merupakan bagian dari evaluasi tahunan ini digelar di Aula Baradaksa Polres Langkat pada Rabu (11/9/24).
Tampak hadir dalam tes psikologi Biro SDM Polda Sumut, Ipda Halim Perdanakusumah SPsi, sebagai penguji.
Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo SH SIK MSi, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur ketat dalam persyaratan pemegang senjata api dinas di lingkungan Polres.
“Tes psikologi ini menjadi langkah preventif untuk memastikan bahwa setiap personel yang memegang senjata api dapat diandalkan kondisi psikologinya dalam menjalankan tugasnya tanpa mengancam keselamatan masyarakat,” tegas AKBP David.
Sambungnya, setiap individu yang berhak memegang senjata api harus melewati evaluasi psikologis yang ketat. Ini bukan hanya untuk mendapatkan izin, tetapi juga untuk memastikan bahwa mereka memiliki kapasitas mental psikologinya yang stabil untuk menghadapi situasi yang mungkin berpotensi membahayakan.
Lebih lanjut, Kapolres Langkat menerangkan tes psikologi ini tidak hanya berlaku bagi petugas yang telah memiliki senjata api, tetapi juga untuk mereka yang mengajukan izin baru menggunkan senjata api dinas.
“Hal ini sebagai langkah preventif untuk mencegah penyalahgunaan senjata api dan meminimalkan risiko kecelakaan atau insiden serius yang dapat terjadi,” kata David.
Dalam konteks keamanan publik, keberadaan tes psikologi ini sangat penting. Ini membantu menjamin bahwa setiap tindakan yang dilakukan petugas kepolisian yang bersenjata dijalankan dengan penuh kesadaran dan profesionalisme.
“Saat ini, keputusan untuk menggunakan senjata api adalah tanggung jawab besar. Tes psikologi ini membantu memastikan bahwa tanggung jawab tersebut diemban oleh individu yang tepat,” tambah Kapolres Langkat itu.
David menjelaskan, dengan implementasi tes psikologi secara berkala, Polres Langkat berharap dapat meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Sambil memastikan bahwa setiap langkah kepolisian yang melibatkan pengguna senjata api dinas selalu sesuai dengan standar operasional yang ketat. Setiap individu yang berhak memegang senjata api harus melewati evaluasi psikologis secara berkala yang ketat.” David Triyo Prasojo, Kapolres Langkat
Adapun tujuannya untuk memastikan setiap anggota polisi yang bertugas dengan pasilitas pemegang senjata api harus memiliki kestabilan psikologis yang dapat dipercaya serta memahami sepenuhnya tanggung jawab yang menyertainya.
Reporter : Teguh