MEDAN – Kemarin, Kamis (29/8/2019), Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih Prof Dr KH Ma’ruf Amin mengunjungi Medan.
Ada sejumlah agenda yang dilaksanakannya, salahsatunya meresmikan renovasi gedung Kantor MUI Kota Medan yang berlokasi di Jalan Nusantara, Medan.
Di sana, sebelum peresmian renovasi gedung Kantor MUI Kota Medan, Ketua Umum MUI itu juga menggelar pertemuan dengan para ulama, pemerintah, ormas islam dan tokoh masyarakat.
Hadir dalam acara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Ketua MUI Kota Medan, Prof Dr Muhammad Hatta, Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution, Wakapolda Sumut Mardiaz Kusin Dwihananto, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Kanwil Kemenag Sumut Iwan Zulhami, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Mujianto, tokoh masyarakat RE Nainggolan, ormas islam dan tokoh masyarakat.
Ma’ruf Amin berterimakasih kepada MUI Kota Medan yang mengundangnya pada peresmian gedung MUI.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada MUI Kota Medan yang telah mengundang saya dalam peresmian gedung ini. Saya juga bersyukur bisa bersilaturahmi dengan ormas,” kata Mar’uf.
Tak pelak, dalam kesempatan itu, calon orang nomor 2 di negeri ini mengatakan bahwa dirinya meminta agar masyarakat mendukung dan mendoakannya.
Yang paling penting, katanya, doa agar dia tetap sehat agar bisa menjalan tugas sebagai Wakil Presiden RI nantinya.
“Saya berharap doa supaya saya selalu sehat untuk menjalankan tugas,” pintanya.
Prof KH Ma’ruf Amin sempat bercerita soal pencalonannya sebagai pendamping Presiden Joko Widodo.
Ia mengaku tak pernah menyangka bakal menjadi seorang Wakil Presiden. Keinginan keluarganya, Ma’ruf Amin harus menjadi seorang ulama alih-alih menjadi umara
“Kalau saya boleh jujur, sebenarnya saya diinginkan oleh kakek dan keluarga untuk menjadi seorang khiyai. Memang saran tersebut saya ikuti, saya jadi Ketua Umum MUI Indonesia melalui jalur ulama,” kisahnya.
“Saat mendampingi pak Jokowi saya keluar dari jalur. Pilihan menjadi umara merupakan langkah yang telah saya pertimbangkan dengan dukungan banyak ulama. Semua ini tentunya juga untuk kepentingan bangsa dan negara. Dan saya kira takdir menentukan menang,” ungkapnya disambut tepuk tangan meriah.
Ma’ruf menyebut MUI memiliki dua tugas penting, menjadi pelayan umat dan menjadi mitra pemerintah.
Dalam melayani umat, MUI bertugas untuk menjaga dan mengawal agar tidak terprovokasi dengan cara berpikir menyimpang dan sesat keluar dari ajaran agama.
“Sebagai mitra pemerintah, MUI seperti rel kereta api. Artinya kita pastikan kereta tetap berada di jalur di atas rel,” kata Ma’ruf yang hadir bersama istrinya Wury Estu Handayani.
Tak Menolak Khilafah
Ma’ruf juga menyinggung soal penerapan sistem khilafah di Indonesia. Menurutnya, bukan hanya sistem khilafah yang bersifat Islami. Sistem kerajaan, republik, sebagai dasar negara juga bisa Islami.
“Bukan menolak khilafah, tetapi kita (Indonesia,red) tidak bisa keluar dari dasar negara yang telah kita sepakati yakni NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” terang Ma’ruf.
Prof DR KH Ma’ruf Amin juga mengucapkan terimakasih kepada tokoh masyarakat dan Yayasan Buddha Tzu Chi yang membantu renovasi gedung MUI Kota Medan.
“Terima kasih yang telah memberikan bantuan atas pembangunan kantor MUI ini,” ucap Prof DR KH Ma’ruf Amin.
Ketua MUI Medan Prof H M Hatta juga mengucapkan selamat datang kepada Ketua MUI Pusat. Menyebut bahwa banyak yang merindukan sosok khiyai Ma’ruf Amin untuk memperoleh pencerahan.
Hatta bercerita bahwa pembangunan gedung MUI tahap pertama dimulai sejak tahun 2005. Kemudian berlanjut untuk gedung lain di tahun 2015, dan diselesaikan seluruhnya di tahap ketiga pada tahun 2019 dengan bantuan banyak pihak termasuk pemerintah dan donatur pribadi.
“Saya harus sampaikan dalam kesempatan ini. Pembangunan kantor MUI Kota Medan ini ada dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Mujianto. Tentu dengan bantuan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Kami menyadari dia adalah dermawan yang memberikan perhatian untuk kantor MUI ini,” ungkapnya.
Gubernur Edy Rahmayadi mengucapkan selamat datang kepada Ma’ruf Amin. Dia pun mengaku tidak sabar ingin mendengarkan bimbingan dari ulama besar Ma’ruf Amin. Karena, ulama merupakan sosok yang kaya ilmu, yang harus didatangi para umara.
“Kita lah umara yang harus mendatangi para ulama, bukan sebaliknya,” ujarnya.
Edy Rahmayadi juga menyampaikan apresiasi acara peresmian gedung baru MUI Kota Medan. Dengan adanya gedung baru tersebut diharapkan dapat membawa banyak manfaat bagi umat.
“Semoga dengan diresmikannya gedung baru ini langsung oleh ulama besar kita hadir di sini, yakni Bapak Ma’ruf Amin, akan memberi banyak manfaat untuk kepentingan umat. Dari gedung ini lahir berbagai solusi bagi permasalahan dan kemaslahatan umat,” ucap Gubernur. (Diva Suwanda)