ABDYA | Sejumlah petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kini mulai melakukan panen padi, Rahmad Irfan selaku Sekretaris Komisi II DPRK yang membidangi perekonomian dan keuangan, meminta kepada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) agar mengawasi harga gabah dari permainan tengkulak, Minggu (5/1/2025).
Pasalnya, anggota DPRK Aceh Barat Daya Rahmad Irfan mengungkapkan, bahwa dirinya sempat menerima laporan dari masyarakat terkait dengan harga tidak stabil di musin panen yang berlangsung.
Untuk diketahui, saat ini sebagian besar lahan pertanian masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya sudah memasuki musim panen raya, kendati demikian sejumlah masyarakat petani mengeluh karena harga gabah yang relatif tidak stabil
“Saya dapat laporan ,bahwa panen kali ini kalau harga tidak stabil, bahkan sempat diharga Rp5900 – Rp 6100 ada Rp 6200 perkilogram gabah,” katanya.
Ia menjelaskan, dengan kondisi seperti ini tentunya akan sangat menyulitkan para petani di wilayah setempat.
“Ini petani kita sangat kasihan sedangkan petani baru kelihatan ada hasilnya, kalau harga itu naik Rp7000,” ujar politisi P3 tersebut.
Maka dari itulah, dirinya berharap dinas terkait bisa terus melakukan pengawasan terhadap harga gabah yang ada pada lingkungan petani. Dirinya khawatir jika musim panen raya seperti saat ini malah dimanfaatkan oleh oknum- oknum yang hanya ingin mementingkan kepentingan mereka sendiri.
“Artinya, jangan sampai harga gabah ini sengaja dipermainkan oleh para tengkulak,” demikian pungkasnya.
Reporter : Nazli