Ragam  

Pusat Jajanan Pasar Bengkel Sergai Terancam Tinggal Kenangan

Salah satu pusat jajanan wisata Pasar Bengkel Serdang Bedagai - Sumatera Utara terancam tinggal kenangan

MEDAN | Jika menyebut nama Pasar Bengkel Perbaungan, bagi masyarakat kawasan Medan, Deliserdang terutama Sergai dan Kota Tebingtinggi mungkin tidak asing lagi. Kawasan tersebut merupakan tempat atau pusat jajanan bagi para pelintas ruas Jalinsum (Jalan Lintas Sumatera).

Sejak puluhan tahun silam daerah ini tidak pernah sepi dari pengunjung, siang maupun malam selama 24 jam tidak pernah tidur. Tak lengkap rasanya bila melintas di wilayah tersebut tidak mampir untuk membel;i jajanan terutama dodol.

Dodol merupakan makanan unggulan yang dijual pedagang di lokasi tersebut, rasanya nyaman di lidah sehingga selalu dijadikan oleh oleh favorit bagi pelintas untuk dibawa ke rumah atau sebagai buah tangan ke sanak famili.

Menurut cerita warga sekitar, daerah ini sudah menjadi langganan bagi para pengunjung yang sedang melakukan perjalanan saat melintas di kawasan tersebut, namun sejak dibangunyna jalan Tol secara bertahap pusat jajanan pinggir jalan lintas Sumatera (Jalinsum) tersebut menjadi sepi pembeli.

Kurang Pembinaan

Berkurangnya pengunjung sejak beberapa tahun belakangan, membuat para pedagang di kawasan tersebut kurang semangat, bahkan sebagian mereka menutup usahanya karena produk yang dijual tidak laku sehingga menjadi mubajir.

Para pedagang dodol yang biasanya menghabiskan puluhan kilo dalam sehari, sejak beberapa tahun belakangan terus mengalami penurunan, sehingga barang yang dijual guma menjadi pajangan dan tidak terjual.

Salah satu turunnya minat pembeli karena banyak produk yang dijual sudah kadaluarsa

Bukan itu saja, produk penyerta yang dijual juga terpaksa mengalami hal sama yaitu sampai masa kadaluarsanya lewat tidak terjual.

Namun sayangnya setelah masa masa kejayaan Pasar Bengkel memudar, pemerintah setempat sepertinya kurang perhatian. Sepertinya pola pembinaan terhadap para pedagang yang masih mau bertahan di tempat itu tidak ada.

Para pedagang seperti diabaikan, terbukti banyaknya produk kadaluarsa yang dipajangkan di etalase, sehingga banyak pembeli yang datang menjadi kecewa dan sebagian terpaksa tidak jadi membeli.

Sepertinya pengawasan oleh pemerintahan setempat, dalam hal ini Pemkab Serdang Bedagai semakin mengabaikan, kata Karyadi Bakat, salah seorang pembeli warga Medan saat singgah di lokasi tersebut.

“Dulu dielu elukan dan dijadikan simbol pengembangan UMKM yang sangat berhasil oleh Pemkab Serdang Bedagai, sehingga pemkab setempat menjadi kesohor di dunia perdagangan terutama pembinaan terhadap usaha kecil menengah,” katanya.

Padahal, keberadaan mereka para pedagang kecil yang menempati lokasi tersebut berkembang berkat inovasi para pelaku usaha itu sendiri dengan gaya sederhana dan menyesuaikan permintaan pasar. Sedangkan peran pemerintah setelah wilayah tersebut sudah dikenal sebagai pusat wisata jajanan ‘Pasar Bengkel’.

Mati Sia-sia

Wagianto, warga Pegajahan yang lokasinya tidak jauh dari tempat itu menyebutkan, keberadaan pusat wisata jajanan Pasar Bengkel berkembang sejal puluhan tahun silam mulanya hanya beberap pedagang yang menawarkan produk buah tangan seperti dodol dan produk khas makanan tradisional lainnya.

Lama kelamaan berkambang dengan bermunculan para pedagang lain yang masing masing menawarkan produk makanan khas kepada para pelintas di jalinsum, hingga berkembang menjadi besar dan dikenal masyarakat.

Beberapa pengendara pelintas yang singgah di lokasi tersebut pada Selasa (13/05/2025) mengatakan, sayang tempat yang dulu menjadi ikon Segai sebagai pusatnya UMKM, kini semakin terlupakan, sejalan dengan penurunan minat pengunjung.

“Mungkin ini dampak dari pembangunan Jalan Tol, sehingga pengendara tak lagi melintas dari sini, atau ada hal lain yang mempengaruhi, seperti pembinaan terkait pelayanan produk yang dijual tak lagi menarik para pembeli karena banyak produk kadaluarsa dan lain sebagainya,” katanya.

Seharusnya pemerintah setempat cepat bergerak melakukan inovasi terkait Pasar Bengkel yang sudah dikenal tersebut, sehingga tidak “Mati” sia sia, ujar ibu pengendara mobil Avanza tersebut. OR – 05