ACEH SINGKIL- Tim Dinas Kesehatan Aceh Singkil melakukan rapit test di sejumlah lokasi perkantoran, pesantren, pertokoan, warung-warung serta pasar (pajak) di beberapa titik lokasi.
Rapid test dilaksanakan secara random (acak) di Kecamatan Singkil, Gunung Meriah dan Kuta Baharu.
Ini laksanakan untuk mengambil sampel jika adanya indikasi terhadap penyebaran COVID-19, kata Kabid Pencegahan Penyebaran Penyakit (P2P) Raja Maringin saat dikonfirmasi Orbitdigital diruang kerjanya, Selasa (16/6/2020).
“Dari rapid yang dilaksanakan, hasilnya tidak ada terindikasi terhadap inveksi Covid-19. Artinya Aceh Singkil aman dari Virus Corona,” ucap Maringin.
Rapid test dilaksanakan selama empat hari, dimulai Rabu dan berakhir Minggu 14 Juni 2020.
Untuk sasaran titik pelaksanaan rapit ditetapkan berdasarkan surat kepala dinas kesehatan yang diteruskan ke masing-masing SKPK serta Puskesmas.
Dari jumlah 186 orang yang telah menjalani rapid tes dengan hasil seluruhnya non reaktif. Dengan memakai sebanyak 188 stik. “Dua orang menjalani rapid tes ulang, karena hasilnya samar,” sebutnya.
Dari sasaran awal surat yang dikirimkan Dinkes, sebanyak 75 orang. Bertambah 140 orang, ada penambahan dari internal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) diperkirakan bisa mencapai 335 orang sampel yang belum diterima hasilnya.
Dijelaskannya, sasaran awal rapid untuk perkantoran sebanyak 50 orang. Diantaranya 25 orang petugas Dinas Lingkungan Hidup, Kejaksaan 10 orang, Kodim 10 orang dan Kepolisian 10 orang.
Pelaksanaan di Pesantren (dayah) di Kuta Baharu berjumlah 50 orang. Dan baru terealisasi 20 orang lantaran dua dayah masih libur belajar.
Untuk Kecamatan Singkil dari lokasi minimarket dan pertokoan realisasi sebanyak 37 orang, hasilnya juga non reaktif.
Rapid tes ini dilakukan untuk menjadi indikator penilaian bahwa Aceh bebas dari penyebaran Covid-19.
Namun dengan catatan, masyarakat tetap disiplin lakukan protokol kesehatan. Pakai masker cuci tangan dan jaga jarak itu saja, ujarnya.
Reporter : Saleh