RSPPB Masih Beroperasi, Tokoh Langkat: Jangan jadi Tempat Penyebaran Covid-19

Ilustrasi

LANGKAT – Tenaga medis dan non medis Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan (RSPPB) sepekan terakhir dikonfirmasi terinfeksi Covid-19.

Selama sepekan itu pula, berita miring beredar. Tidak diterapkannya protokol kesehatan terhadap tenaga medis dan non medis yang terinfeksi virus asal Wuhan itu.

Menyikapi hal itu, Wakil Bupati Langkat Syah Afandin mengatakan Pemkab Langkat sudah mengimbau agar rumahsakit itu melakukan tindakan yang diperlukan sekaitan penanganan penyebaran Covid-19.

“Karena ini rumahsakit internal kita sudah mengimbau untuk melakukan tindakan. Yang pasti isolasi bagi mereka yang terkena Covid-19 dan swab terhadap karyawan lainnya. Itu langkah yang kita ambil,” ujar Syah Afandin atau yang akrab disapa Ondim ini kepada orbitdigitaldaily.com, Rabu (5/8/2020).

“Sekaligus mereka bisa koordinasi dengan petugas yang ada di Kabupaten Langkat, itu yang saya minta,” tambahnya.

Sekaitan dengan itu, ketika ditanya apakah rumahsakit itu akan melakukan karantina kesehatan pascatenaga medis dan non medisnya terinfeksi Covid-19, Wabup Langkat melihat kebijakan tersebut masih menunggu perkembanga situasi.

“Masih melihat kondisi secara umum, karena begini masyarakat banyak yang memerlukan di situ, tapi tentu kita lebih mengutamakan kesehatan masyarakat. Nanti kita akan lihat bagaimana kondisi sepenuhnya baru akan kita ambil sikap,” ujarnya.

Artinya ketika ditanya apakah RSPPB masih melakukan operasionalnya, Ondim tak membantah. “Namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Pertimbangkan Kepentingan Umum

Sementara itu, tokoh masyarakat Langkat H Syafruddin Basyir, SH mengimbau kepada masyarakat Langkat agar terus memonitor soal perkembangan penanganan Covid-19, khususnya sekaitan kabar terinfeksinya tenaga medis dan non medis di RSPPB.

“Pertama saya berharap mereka (RSPPB) mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada tentang Covid-19 ini. Rumahsakit itu kan bisa saja tutup atau dipindah bila sangat diperlukan. Jadi pertimbangannya bukan hanya rumahsakit dan orang sakit. Harus pertimbangannya masyarakat, jangan nanti orang yang sakit lain gara-gara rumahsakit tidak steril, malah jadi sakit Covid-19,” kata Syafruddin Basyir yang juga mantan Ketua DPRD Langkat ini.

Ia mencontohkan perkantoran yang di karyawannya terinfeksi Covid-19, sesuai protokol kesehatan agar kantor tersebut dihentikan pelayanannya.

“RSPPB mematuhi dan mengikuti ketentuan yang ada, apabila memang ada yang terinfeksi lakukan karantina di rumahsakit itu agar tidak menjadi cluster baru penyebaran. Harapan kita rumahsakit itu untuk menyembuhkan Covid-19, bukan malah menyebarkan,” terangnya.

“Intinya itu kan rumahsakit, bukan rumah tempat orang sakit. Jangan sampai rumahsakit itu malah menjadi cluster terbaru penyebaran Covid-19,” tambahnya. (Diva Suwanda)