Sarat KKN, APIP dan BPK Diminta Audit Proyek RKB SMPN 7 Tarutung

SMP Negeri 7 Tarutung. ORBIT/Jumpa P Manullang

Tarutung-ORBIT: Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabot SMP Negeri 7 Tarutung disebut fungsionaris LSM OMCI asal jadi dan disinyalir ada praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di dalamnya.

Maniur Manalu SE, ketua DPD LSM Obor Monitoring Citra Independen (OMCI) Sumatera Utara kepada Orbitdigitaldaily.com, mengatakan, sejak proses tender hingga tuntasnya pelaksanaan pekerjaan proyek SMP Negeri 7 Tarutung yang bersumber dari APBD TA 2018 itu sarat KKN.

“Terlihat pada saat tahapan lelang agenda pembuktian tenaga teknis, mereka (Pokja 3) patut diduga lakukan atur mengatur dengan meminta ijazah terlegalisir pemilik sertifikat keahlian teknik dengan tanpa ada pengumuman resmi,” ungkap Maniur Manalu kepada Orbitdigitaldaily.com di Tarutung, Senin (4/3/2019).


Maniur Manalu

Selain permainan tahapan lelang sesuai temuan OMCI, ternyata pada saat pelaksanaan ditemukan pemakaian material diluar standard yang ditentukan dalam kontrak. Dia pun meminta peningkatan audit investigasi pihak APIP Tapanuli Utara dan BPK RI ke lokasi SMP Negeri 7 Tarutung.

“Kayu dan pasangan pondasi sesuai investigasi kita sarat permainan nakal antara pengawas dan rekanan. Untuk itu kepada APIP dan BPK RI agar lakukan audit investigasi khusus untuk lokasi itu. Itu sudah temuan dan melanggar kontrak,” tegas Maniur Manalu.

Dihubungi terpisah Frikson Tamba ST selaku ketua Pokja 3 yang menangani lelang tender pembangunan SMP Negeri 7 Tarutung pada tahun lalu, menepis tudingan LSM OMCI.

“Semua tahapan lelang sudah terjadwal dan lengkap dengan pengumuman kepada 32 perusahaan peserta lelang. Tidak benar yang dikatakan OMCI itu,, jawab Frikson Tamba ketua Pokja 3 ULP LPSETapanuli Utara lewat telepon seluler, Senin (4/3/2019).

Papan proyek pembangunan SMP Negeri 7 Tarutung tercatat nama Asman Sihombing Caleg PDI P sebagai Wakil Direktur CV Pegeheysha. ORBIT/Jumpa P Manullang

Sementara Golfrid Hutagalung ST, kepala bidang sarana dan prasarana juga selaku pimpinan proyek dinas pendidikan Tapanuli Utara belum memberi klarifikasi kepada Orbitdigitaldaily.com.

Setelah berulang kali dihubungi via telepon seluler, Golfrid Hutagalung enggan mengangkat telepon selulernya.

Sesuai pantauan Orbitdigitaldaily.com di laman LPSE Tapanuli Utara dengan kode lelang 1250277 nama lelang pembangunan ruang kelas baru SMP N 7 Tarutung serta perabotnya (3 ruang), pagu Rp570.000.000.00 diikuti 32 perusahaan peserta tender.

Terpantau tujuh perusahaan memasukkan harga penawaran yang diduga hanya modus atur mengatur sistem antara lain CV KEY (Rp.440.040.988.04), Cipta Indah Perkasa CV (Rp. 444.240.004.20).

Kemudian perusahaan CV Mandiri Tunas Sejahtera (Rp 455.028.444.03), CV Pegeheysha (Rp. 456.109.499.81), CV Artos Group (Rp552.460.499.81) dan CV Merdeka 12 (Rp558.213.008.12).

Perusahaan pemenang tender yang ditetapkan Pokja 3 adalah CV Pegeheysha harga penawaran Rp. 456.109.499.81 yang berkantor di Jalan Antariksa nomor 7 Medan.

Sementara sesuai pantauan Orbitdigitaldaily.com dilokasi pembangunan sebelumnya, tercatat dalam papan proyek Asman Sihombing salah seorang Caleg PDI P sebagai wakil direktur CV Pegeheysha.Od-Jum