Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Moeldoko akhirnya buka suara perihal kabar mundurnya Bupati Mandailing Natal (Madina) Dahlan Hasan Nasution yang hendak mundur karena suara capres Joko Widodo (Jokowi) kalah di wilayahnya.
Moeldoko menilai sikap Dahlan itu bisa jadi karena kadung janji. Moeldoko mengatakan pilihan untuk mundur dari jabatan merupakan hak pribadi Dahlan HasanBisa jadi Dahlan Hasan merasa sikap mundur itu bagian dari janjinya.
“Itu hak pribadi, mungkin merasa bagian dari janjinya,” kata Moeldoko ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Meski demikian, Moeldoko tak mau bicara lebih jauh mengenai sikap Dahlan Hasan Nasution itu. Dia meminta hal itu ditanyakan ke Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
“Ya itu lebih ke Mendagri sajalah tanya. Tadi memang sudah bicara sama Mendagri. Mendagri saja,” katanya.
Sebelumnya, Tjahjo juga sudah menanggapi perihal Dahlan Hasan Nasution yang hendak mundur dari jabatan Bupati Madina. Tjahjo mempertanyakan sikap Dahlan yang dia nilai alasannya berbau politis.
Tjahjo mengatakan, keinginan mundur Hasan Dahlan tersebut tidak lazim. Dia pun berencana untuk berkoordinasi dan memanggil pihak pemerintah daerah di Sumatera Utara terkait hal ini.
“Kami terus sekarang sudah melakukan koordinasi dengan Pemda Sumut dan nanti akan kami panggil. Karena ini sebuah proses yang tidak lazim. Dia seorang bupati yang cukup berhasil di daerahnya, kenapa hanya masalah politis pertimbangannya dia mundur?” kata Tjahjo, Senin (22/4), dilansir detikcom.
Tjahjo menjelaskan, pemanggilan itu bukan untuk menyarankan Bupati Madina itu untuk tidak jadi mundur. Melainkan untuk mendengarkan lebih dulu penjelasan dari Dahlan Hasan tersebut.
“Nanti akan kami undang dulu dengan gubernur. kira-kira untuk memberi saran yang terbaik,” katanya.