MEDAN – Rumah toko(Ruko) sekaligus tempat tinggal yang berada di Jl Teuku Umar No, 7 AK. Lingkungan III, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah jadi perbincangan hangat di Kota Medan, Sumatera Utara.
Pasalnya Ruko parmanen, berlantai tiga itu dipasang spanduk larangan parkir di depan rumahnya. Namun kata-kata yang disampaikan kurang tepat dan terkesan kurang beretika.
Bukan tanpa sebab, pasalnya pemilik rumah memasang spanduk bertuliskan, ‘Depan Rumah ini Bukan Tempat Parkir, Manusia Pakai Otak ‘.
Tulisan dalam spanduk itu pun seolah menghujat slogan Pemko Medan dengan ‘Medan Rumah Kita’, miris sekali.
Masyarakat sekitar, Lingkungan III, Kelurahan Petisah Tengah, merasa risih dan kurang nyaman dengan tulisan spanduk tersebut.
Hal itu juga disampaikan salahsatu tukang parkir yang saban hari bekerja di sekitaran lokasi mengatakan bahwa pemilik rumah sangat tertutup dan kurang bersahabat bagi lingkungan sekitar.
“Payah kali orang yang ditinggal disitu. Kurang bergaul . Memang sudah lama tinggal di rumah itu,”ujar tukang parkir yang minta namanya tidak disebut.
Warga lainnya pun, mengaku merasa aneh juga atas sikap arogansi pemilik rumah. Tak seharusnya hal seperti itu terjadi di Kota Medan.
“Pemilik rumah keberatan ada parkir didepan rumahnya. Awalnya larangan parkir itu cuma tulisan biasa saja. Namun karena spanduk sebelumnya hilang dicuri orang tak dikenal. Mungkin merasa disepelekan maka dibuatnya tulisan ‘ Manusia Pake Otak,”kata sumber yang juga warga sekitar.
Sementara, Yusri Kepling LK III Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah Kota Medan mengaku baru mengetahui persoalan warganya dan akan menegur pemilik rumah karena tak layak spanduk tersebut dibaca masyarakat luas.
” Akan saya tanyakan sama pemilik rumah apa dasarnya buat spanduk tersebut. Dan secepatnya kita sampaikan sama pemilik rumah guna menjaga kenyamanan masyarakat kita, “ujar Yusri kepada orbidigitaldaily.com, Jumat(8/5/2020).
Yusri menegaskan tak selayaknya bahasa seperti itu disampaikan kepada publik, apalagi slogan Pemko Medan sudah jelas menyebutkan Medan Rumah Kita.
“Tidak selayaknya bahasa yang disampaikan seperti itu. Kalau bisa agak santunlah, masih banyak cara lain. Memang penghuninya termasuk orang lama namun kurang komunikasi dengan Kepling. Sebab kalau ada urusan administrasi selalu langsung ke kantor camat tanpa saya ketahui, “ungkap sang kepling.
Sementara upaya konfirmasi kepada pemilik Ruko tidak berhasil sebab Ruko tersebut terkunci dan pemilik rumah ditunggu tak kunjung datang.
Reporter: Toni Hutagalung