MEDAN- Putra kedua dari pasangan Dahlia Juliana Lumbangaol (25) dan Darton tertahan di RS Swasta di Jalan Gatot Subroto Medan karena tak mampu membayar lunas biaya persalinan yang mencapai Rp11.000.000.
Demikian disampaikan oleh Ketua Tim Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera, Uba Pasaribu kepada orbitdigitaldaily.com, usai menjenguk Dahlia Juliana br Lumbangaol di RS Swasta tersebut, Senin (23/3/2020) sekitar Pukul 17.00 Wib.
Uba menjelaskan bahwa Dahlia merupakan Penduduk Klambir V Hamparan Perak Deli serdang merupakan warga tak mampu , dimana suaminya Darton sebagai pemulung sampah.”Biaya persalinan itu sekitar Rp11.000.000 namun mereka (Dahlia dan Darton) hanya bisa mampu bayar Rp3.500.000. Tapi pihak RS itu belum mengizinkan membawa bayi mereka kalau pembayaran belum lunas,” kata Uba.
Uba mengungkapkan Darton suami Dahlia sudah berusaha mencari utangan dan pinjaman ke berbagai pihak, baik pihak keluarga maupun rentenir. Namun, upaya itu pun kandas tak bertepi.
” Akibat tak mampu bayar sisa utang hingga lunas, pihak RS belum mengijinkan membawa pulang anak yang baru lahir tanggal 13 Maret 2020 lalu itu,” kata Uba.
Uba juga menjelaskan kembali, dirinya sudah mengupayakan mediasi namun pihak RS itu belum mau membuat kebijakan agar ibu dan bayinya bisa dibawa pulang.
Mirisnya lagi sebut Uba, pihak RS itu diduga melakukan intimidasi kepada keluarga baru itu. Sebab jika tidak mampu dibayar dengan waktu yang ditentukan oleh RS maka keluarga Darton B dan istrinya akan berhadapan dengan pihak hukum.
” Keluarga ini mengadu ke Tim Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera. Karena ketakutan persoalan utang piutang tersebut. Soalnya jika tak mampu bayar maka pihak keluarga akan berhadapan dengan aparat hukum. Inilah membuat pihak keluarga ketakutan dan hampir putus asa, “ungkap Uba yang merupakan aktivis kaum marjinal Kota Medan itu.
Dahliana Juliana br Lumbangaol, sambung Uba, tak memiliki BPJS, sebab sudah bolak balik mengurus kartu keluarga(KK) dikampungnya Desa Marbun Tonga, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan. Apalagi data almarhum kedua orangtuanya tidak diketahui pihak desa.
” Pihak Desa pun diduga tak memberi solusi agar Juliana br Lumbangaol dan suaminya untuk memiliki kartu keluarga(KK). Dahlia sebagai buruh tukang kopek bawang dan suaminya hanya tukang botot sampah tak berdaya lagi. Mereka pun pasrah dengan kebijakan Rumah Sakit Swasta tersebut, “sebut Uba, berharap pemerintah peduli nasib warganya.
Reporter : Toni Hutagalung